Pos Indonesia Dukung Pembangunan Ekosistem Logistik Efisien

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

PT Pos Indonesia turut mendukung perkembangan ekosistem logistik di seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil, melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP). Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan efisiensi.

Prasabri Pesti, Direktrur Business Development & Portfolio Management Pos Indonesia, menjelaskan bahwa KDMP merupakan salah satu program prioritas pemerintah berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025. Pemerintah bersasa mencakup 80.000 koperasi desa/kelurahan di seluruh Indonesia. Saat ini, jumlah KDMP yang tercatat mencapai 15.000 hingga 16.000 unit.

“Pos Indonesia akan berperan penting dalam ekosistem KDMP, khususnya di bidang logistik. Agen Pos menjadi salah satu gerbang bagi koperasi agar dapat berfungsi seperti Kantor Pos di tingkat desa atau kelurahan,” ujar Prasabri dalam keterangan tertulis, Kamis (4/9/2025).

Agen Pos di KDMP memiliki dua fungsi utama. Pertama, sebagai tempat layanan kurir bagi masyarakat yang ingin mengirim paket, surat, atau dokumen. Kedua, sebagai mitra aktiv yang bisa membantu UMKM lokal dalam distribusi produk ke konsumen maupun marketplace.

“Melalui program Agen Pos, koperasi langsung menjadi Kantor Pos. Masyarakat bisa melakukan berbagai transaksi, seperti mengirim barang, membeli materai, membayar tagihan listrik, telepon, dan layanan keuangan, semuanya tersedia di KDMP,” tambahnya.

Pernyataan tersebut disampaikannya dalam webinar “Membangun Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih melalui Agen Pos” pada Rabu (3/9) yang disiarkan melalui Zoom dan diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah.

Pos Indonesia membagi dukungan logistik KDMP dalam tiga tahap. Fase pertama melibatkan konsultasi logistik, distribusi barang, pergudangan, penyaluran bansos, dan operasi pasar. Agen Pos berperan penting karena langsung mendukung kebutuhan masyarakat.

Tahap kedua meluas ke distribusi sekunder, termasuk pengelolaan transportasi menggunakan Transport Management System (TMS) dan manajemen pergudangan dengan Warehouse Management System (WMS). “Semua ini agar koperasi dapat mengelola logistik dengan lebih profesional, efisien, dan terukur,” katanya.

Sedangkan tahap ketiga berfokus pada memasuki pasar yang lebih luas, termasuk ekspor melalui integrasi dengan platform Pos Aja UMKM dan pembukaan toko digital untuk produk unggulan desa.

Menurut Prasabri, tantangan logistik masih menjadi penghambat bagi banyak bisnis di Indonesia. Biaya distribusi yang tinggi sering menjadikan produk tidak kompetitif. “Disini, Pos Indonesia hadir sebagai mitra dan konsultan logistik untuk membantu koperasi berjalan lebih efisien,” ujarnya.

Webinar ini menjadi bagian dari seri webinar berkala yang akan membahas topik strategis, seperti pengelolaan Agen Pos, pergudangan, distribusi, dan strategi pemasaran digital.

Dengan dukungan Pos Indonesia, KDMP diharapkan tidak hanya menjadi tempat simpan pinjam atau penyalur sembako, tetapi juga pusat layanan logistik modern yang terhubung dengan 4.800 kantor pos di Indonesia dan 228 negara di dunia.

“KDMP adalah gerakan besar untuk menghidupkan kembali koperasi di Indonesia. Pos Indonesia siap mendampingi agar koperasi tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang menjadi penggerak ekonomi desa yang berdaya saing,” ungkap Prasabri.

Selain itu, Fajar Gustaman, pengelola Agen Pos yang berhasil mengembangkan usaha keagenan dengan omzet hingga Rp400 juta, juga hadir untuk berbagi pengalaman. “Agen Pos tidak hanya tentang jasa kurir, tetapi bisa menjadi penggerak ekonomi lokal dengan pendapatan yang menjanjikan,” katanya.

Webinar juga membuka ruang diskusi interaktif bagi lebih dari 600 peserta untuk bertanya tentang pengelolaan Agen Pos, potensi pendapatan koperasi, dan model bisnis.

Pos Indonesia bekerjasama dengan Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI) untuk memperkuat aspek akademis, riset, dan pendampingan dalam pengembangan logistik KDMP.

Perkembangan koperasi desa saat ini menunjukkan potensi besar untuk menggerakkan perekonomian lokal. Dengan adanya dukungan sistem logistik yang lebih efisien, koperasi tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga berkembang menjadi pusat bisnis yang berafiliasi dengan jaringan global. Ini terbukti dari kesuksesan Agen Pos seperti Fajar Gustaman, yang sudah meraih omzet signifikan. Melalui integrasi teknologi dan pendampingan profesional, KDMP dapat menjadi motor utama pemberdayaan ekonomi di level desa, memastikan setiap komunitas dapat berpartisipasi dalam arus perdagangan modern dengan lebih kompetitif.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan