Pembahasan Masalah Indeks Pembangunan Manusia Terendah di Jawa Barat: Focus Group Discussion oleh PGM Kabupaten Tasikmalaya

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kabupaten Tasikmalaya memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terendah ketiga di Jawa Barat, mencapai angka 69,98. Hal ini mengkhawatirkan banyak pihak, terutama terkait kualitas pendidikan di wilayah tersebut. Untuk meningkatkan perhatian terhadap pendidikan, Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Kabupaten Tasikmalaya menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Revitalisasi Peran Madrasah dalam Pembangunan di Tasikmalaya. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Sekretariat PD PGM Indonesia Kabupaten Tasikmalaya pada hari Kamis, 4 September 2025.

Hadir dalam acara tersebut adalah pengurus PGM di level kabupaten dan kecamatan, perwakilan pemerintah daerah, Kementerian Agama, DPRD, serta berbagai pihak terkait lainnya. Ketua PD PGM Indonesia Kabupaten Tasikmalaya, Drs KH Atam Rustam MSi, menegaskan bahwa Tasikmalaya dikenal sebagai kota santri, sehingga IPM yang rendah seharusnya tidak terjadi. Dia meminta pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan sektor pendidikan baik di bidang dinas maupun kementerian agama.

Atam menyoroti bahwa kolaborasi antara madrasah dan pemerintah daerah sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. FGD ini bertujuan untuk memahami lebih dalam tentang eksistensi madrasah formal di Tasikmalaya dan mendorong peningkatan perhatian terhadap madrasah, khususnya yang berstatus swasta. Dia juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah untuk memastikan kepastian hukum dan bantuan operasional bagi madrasah.

Asep Saepulloh, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya, menyatakan bahwa pemerintah daerah harus menunjukkan komitmen untuk mendukung pendidikan, termasuk melalui pemberian hibah. Komisi IV akan terus berjuang untuk memajukan madrasah. Namun, Asep juga mengingatkan bahwa pengelolaan pendidikan di madrasah masih dihalangi oleh regulasi yang ada, sehingga bantuan pemerintah hanya dapat berupa hibah tergantung pada keinginan pejabat setempat.

Menurut studi terbaru, madrasah swasta seringkali menghadapi keterbatasan dana dan dukungan teknis. Namun, dengan kerjasama yang lebih erat antara pemerintah dan lembaga pendidikan, kemungkinan besar kualitas pendidikan di Tasikmalaya akan meningkat. Analisis ini mendorong para stakeholder untuk meningkatkan kolaborasi dan memberikan dukungan yang lebih konsisten.

Kasus sukses di beberapa daerah menunjukkan bahwa madrasah dengan dukungan pemerintah berhasil meningkatkan prestasi siswa dan kesejahteraan masyarakat. Misalnya, melalui program pembinaan guru dan peningkatan sarana prasarana, madrasah dapat menjadi pusat pengembangan pendidikan berkualitas. Infografis yang menunjukkan perbandingan IPM sebelum dan sesudah program dukungan juga memperlihatkan dampak positif yang signifikan.

Dari semua ini, terlihat bahwa perbaikan IPM di Tasikmalaya memerlukan kerja sama yang kuat antara pemerintah, madrasah, dan masyarakat. Dengan fokus pada pendidikan dan dukungan yang tepat, Tasikmalaya dapat mewujudkan potensi sebagai kota santri yang unggul. Jangan ragu untuk mulai beraksi sekarang dan ikut berperan dalam membangun masa depan yang lebih cerah untuk pendidikan di Tasikmalaya.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan