Mardiono Membahas Kebaikan Nabi Muhammad dalam Acara Maulid Nabi di Masjid Istiqlal

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Mardiono, Ketua Umum PPP, hadir dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Dia bergabung bersama pejabat negara seperti Presiden Prabowo Subianto, Wapres Gibran Rakabuming, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Dalam perayaan ini, Mardiono menekankan bahwa sikap, perilaku, dan tindakan Nabi Muhammad harus dijadikan teladan bagi semua umat. Dia mengekspresikan kekhawatiran atas kondisi saat ini yang ditandai dengan demonstrasi, pengrusakan fasilitas, dan penjarahan yang terjadi di berbagai tempat.

Menurut Mardiono, menyampaikan pendapat atau aspirasi merupakan hak yang dilindungi oleh hukum, namun bentuk-bentuk demonstrasi yang disertai kebencian dan provokasi harus dihindari. Aksinya yang melampaui batas seperti pengrusakan properti, provokasi, dan penjarahan tidak sesuai dengan ajaran agama dan peraturan hukum. Dia memperingatkan bahwa aksi semacam itu akan mengakibatkan kerusuhan, kerugian material, dan bahkan korban jiwa.

Dalam sambutannya, Mardiono juga membahas kasus rantis Brimob yang menabrak Affan Kurniawan. Meskipun kasus tersebut merupakan pelanggaran hukum yang wajib ditindak, ia menegaskan bahwa insiden ini tidak boleh dicampuradukkan dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh warga yang memiliki hak untuk menyampaikan aspirasi mereka. Setiap peristiwa harus dianalisis secara terpisah, dan aksi perusakan fasilitas publik seperti halte bus dan lainnya tidak dapat dipatahkan dengan alasan demonstrasi.

Mardiono menekankan bahwa fasilitas umum seperti halte bus dibangun dengan dana negara untuk kepentingan rakyat, sehingga pengrusakan terhadapnya tidak dapat dibenarkan. Dalam rangka menjaga stabilitas dan ketertiban, ia menyeru kepada masyarakat untuk tetap bijak dalam menyatakan aspirasi dan menghindari tindakan yang merosotkan peradaban.

Setiap individu harus membedakan antara hak untuk bersuara dan aksi yang merusak. Demonstrasi yang konstruktif adalah cara yang tepat untuk menyampaikan aspirasi, sedangkan perbuatan yang merusak hanya akan menjatuhkan nama baik dan menghambat kemajuan. Mari kita ikuti jejak Nabi Muhammad dalam menyebarkan kebaikan dan menghindari segala bentuk perusakan yang hanya akan berdampak negatif pada masyarakat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan