BEM SI Kerakyatan bersama Cipayung Plus melakukan kunjungan ke Istana Kepresidenan di Jakarta untuk bertemu Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Brian Yuliarto. Dalam pertemuan tersebut, mereka menyampaikan berbagai aspirasi, termasuk permintaan terhadap pemeriksaan dugaan perbuatan makar yang terjadi setelah demonstasi besar-besaran di beberapa daerah.
Pasha Fazillah Afap, koordinator media BEM SI Kerakyatan, menjelaskan bahwa aspirasi yang disampaikan juga berhubungan dengan yang telah mereka ujar sebelumnya di DPR. Dia menambahkan, “Kemarin Pak Sufmi Dasco telah mengkonfirmasi informasi tersebut di dewan legislatif, dan hari ini kami mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi di pemerintahan eksekutif.”
Pasha juga menekankan pada kebutuhan untuk segera mendiskusikan dan menyetujui Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset oleh DPR. Selain itu, BEM SI Kerakyatan menuntut kepada Presiden Republik Indonesia untuk segera membentuk tim investigasi terkait dugaan perbuatan makar yang terjadi.
Ketua BEM UPNVJ, Kaleb Otniel Aritonang, mengungkapkan bahwa tuntutan 17+8 yang menjadi trend di media sosial juga di antar ke Istana. Ia menyebutkan bahwa Mensesneg Prasetyo Hadi telah menerima aspirasi tersebut. “Kami meminta agar tuntutan 17+8 dapat diakomodir, dan Menteri Pendidikan Tinggi serta Menteri Sekretaris Negara mengiyakan untuk mengakomodir aspirasi yang sedang menjadi perbincangan saat ini,” ujar Kaleb.
Kaleb juga menekankan bahwa pemerintah, baik eksekutif, yudikatif, maupun legislatif, harus menegakkan supremasi sipil dan menolak militerisme. “Militer harus kembali ke barak dan berfungsi sebagai alat negara,” katanya.
Risyad Fahlefi, Ketua GMNI, menambahkan aspirasi terkait kriminalisasi terhadap aktivis mahasiswa yang mengadakan demonstrasi di berbagai daerah. Ia meminta agar semua aktivis yang dituduh segera dibebaskan. “Pembebasan mereka adalah tujuan utama kami,” kata Risyad.
Bagas Kurniawan, Ketua PB-HMI, menegaskan bahwa pemerintah harus serius dalam membenahi seluruh institusi. Ia mendorong agar institusi pemerintah berjalan secara inklusif dengan memberikan perhatian pada aspirasi masyarakat. “Kami meminta pemerintah untuk membuat institusi publik yang inklusif, yang dapat menyerap aspirasi masyarakat dan mendistribusikan hak-hak yang adil,” kata Bagas.
Banyak peristiwa yang menunjukkan bahwa mahasiswa terus berjuang untuk mendorong perubahan positif. Keberanian mereka dalam mengajukan aspirasi dan menuntut keadilan masih menjadi inspirasi bagi generasi muda. Keseriusan pemerintah dalam menanggapi permintaan mahasiswa akan menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung demokrasi dan kemajuan negara.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.