Korbannya Heli Jatuh Di Kalsel Terakhir Mengirimkan Pesan ke Keluarga

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Satu dari delapan orang yang menjadi korban kecelakaan helikopter BK117 D3 yang terjatuh di hutan Desa Emil Baru, Mentewe, Tanah Bumbu, berhasil mengirimkan pesan singkat sebelum kejadian. Pesan tersebut ditujukan kepada keluarganya.

Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin, mengungkapkan hal ini saat konferensi pers Operasi DVI Polri pada kecelakaan di RS Bhayangkara Banjarmasin, yang dilansir Antara, Jumat (5/9/2025). Menurut Muhidin, pesan tersebut berisi, “Saya dalam keadaan kritis.”

Sinyal dari telepon seluler korban tersebut memberikan titik koordinat yang membantu Tim SAR melanjutkan pencarian pada Rabu (3/9) dengan bantuan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Tim SAR bergerak menuju Paramasan, Kabupaten Banjar, yang berbatasan dengan lokasi kebakaran di hutan Desa Emil.

Petunjuk tersebut mempercepat proses pencarian, karena sebelumnya upaya pencarian pada Selasa (2/9) belum berhasil. Helikopter ini kehilangan kontak sejak Senin (1/9) pukul 08.54 WITA.

Titik koordinat diperkuat oleh keterangan warga setempat, yang menjelaskan bahwa helikopter terbang rendah, mengeluarkan asap, dan meledak di hutan dekat lokasi yang ditentukan. Muhidin memuji kerja keras Tim SAR dan warga setempat yang membantu menemukan jasad korban.

Identitas korban yang mengirimkan pesan belum diungkapkan karena masih dalam proses verifikasi di RS Bhayangkara Banjarmasin. Ke delapan jasad korban termasuk Kapten Haryanto, pilot dari Batam, dan Hendra Darmawan, teknisi dari Luwu, Sulawesi Selatan. Selain itu, ada enam penumpang dari berbagai negara: Mark Werren (Australia), Santha Kumar Prabhakaran (India), Claudine Pereira Quito (Brasil), Iboy Irfan Rosa (Kuantan Singingi, Riau), Yudi Febrian Rahman (Pekan Baru, Riau), dan Andys Rissa Pasulu (Balikpapan, Kalimantan Timur).

Tim SAR menemukan bangkai helikopter di koordinat 03° 5’6″ S – 115° 37’39.07″ E, sekitar 700 meter dari titik awal yang diberitakan KNKT. Evakuasi seluruh jasad selesai pada Kamis (4/9) malam pukul 21.50 WITA.

Kejadian ini mengingatkan kita betapa pentingnya perhatian terhadap keselamatan di udara. Penyelamatan korban yang berhasil dilakukan menunjukkan bahwa kerja sama antara tim penyelamat dan masyarakat tetap menjadi kunci dalam menghadapi bencana.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa kecelakaan helikopter sering terjadi akibat faktor teknik atau kesalahan manusia. Peningkatan pengawasan dan pelatihan untuk kru menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko.

Studi kasus menunjukkan bahwa sistem evakuasi yang cepat dapat meningkatkan peluang selamat korban. Infografis tentang langkah-langkah Penyelamatan Dini (SAR) bisa membantu masyarakat memahami prosesnya.

Dalam menghadapi tantangan seperti ini, kerja sama dan kesadaran kolektif adalah kunci. Jaga keselamatan, jaga nyawa.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan