J.P. Morgan Sarankan Langkah Langkah untuk Meningkatkan Kinerja Ekonomi Indonesia Hingga Akhir 2025

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

J.P. Morgan Indonesia memprediksi bahwa berbagai inisiatif pendorong ekonomi yang diumumkan oleh pemerintah pada bulan Juni dan Juli tahun ini akan memberikan dampak positif pada performa ekonomi hingga akhir 2025. Di antaranya ada program tambahan bantuan sosial dan subsidi upah.

Gioshia Ralie, CEO dan Senior Country Officer J.P. Morgan Indonesia, mengungkapkan bahwa berbagai langkah pemberian stimulus tersebut, senilai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 24 triliun, mendapatkan tanggapan positif dari pelaku pasar. Hal ini diharapkan akan terus mendukung kinerja sektor ekonomi bahkan setelah kebijakan ini berakhir.

“Subsidi yang diberikan terutama ditujukan kepada masyarakat umum dengan alokasi dana yang besar untuk program tambahan bantuan sosial dan dukungan upah,” papar Gioshia dalam Media Briefing J.P. Morgan, seperti dikutip dari Antara pada hari Jumat (5/9/2025).

Dia menjelaskan, adanya beberapa sektor yang diperkirakan akan mendapat manfaat dari paket stimulus ini, seperti barang konsumsi dasar, bahan baku, barang konsumsi non-pojok, dan real estate.

“Diskon transportasi diharapkan bisa menaikkan permintaan perjalanan dalam negeri dan memberikan peluang bagi pertumbuhan bisnis hotel,” tambah Gioshia.

Selain paket stimulus, beberapa kebijakan lainnya juga diharapkan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia pada sisa tahun ini. Di antaranya adalah perjanjian dagang dengan negara mitra dan kebijakan pengendalian moneter yang lebih longgar dari Bank Indonesia.

Indonesia berhasil menurunkan tarif impor resiprokal yang ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump menjadi 19% dari sebelumnya 32%, ditambah dengan kesepakatan lainnya.

Sementara itu, BI telah menurunkan suku bunga dasar lima kali sejak September 2024, dengan penurunan terbaru dilakukan pada bulan Januari, Mei, Juli, dan Agustus 2025. Setiap penurunan sebesar 25 basis poin (bps) hingga saat ini mencapai level 5%.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah menyatakan bahwa pemerintah telah menyediakan paket stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada Juni dan Juli 2025. Total ada lima insentif yang diberikan, yaitu diskon tiket transportasi, diskon tarif tol, diskon iuran JKK, Bantuan Subsidi Upah (BSU), dan tambahan bansos. Nilai anggaran keseluruhan yang dihabiskan dari lima program tersebut mencapai Rp 24,4 triliun, dengan Rp 23,59 triliun berasal dari APBN dan Rp 850 miliar dari sumber swasta.

“Total kesuluruhan paket Rp 24,4 triliun, Rp 23,59 triliun dari APBN dan Rp 0,8 triliun dari dunia usaha,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025) lalu.

Tak hanya itu, Sri Mulyani juga menuturkan bahwa pemerintah telah menetapkan anggaran stimulus ekonomi sebesar Rp 10,8 triliun untuk menggerakkan konsumsi rumah tangga pada kuartal ketiga tahun ini.

“Masih ada Rp 10,8 triliun stimulus aktivitas ekonomi yang akan dilaksanakan di triwulan ketiga, yang kita harapkan juga akan memberikan momentum pada bulan Juli yang baru saja kita lewati dan bulan Agustus ini diharapkan momentumnya tetap terjaga,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa (5/8/2025).

Kebijakan yang diperkenalkan oleh pemerintah menunjukkan komitmen serius dalam mendukung pertumbuhan perekonomian, khususnya melalui program dukungan sosial dan insentif konsumsi. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Indonesia akan mempertahankan stabilitas ekonomi serta memberikan dorongan bagi berbagai sektor untuk berkembang.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan