Huawei Perkenalkan Mate XT, Ponsel Lipat Generasi Kedua

Saskia Puti

By Saskia Puti

Huawei sekali lagi menunjukkan keunggulan dalam teknologi ponsel lipat dengan merilis Mate XTs, model trifold generasi kedua mereka. Ponsel pintar ini sudah tersedia untuk dipesan di pasar Tiongkok, menegaskan posisinya sebagai pioniere di segmen trifold yang masih sangat spesifik.

Meskipun tidak menghadirkan revolusi besar, perbaikan signifikan telah dilakukan untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Perbedaan utama dari versi sebelumnya adalah dukungan stylus pada layar utama sebesar 10,2 inci, fitur yang sangat relevan dengan ukuran layar yang didukung. Layar ini tetap dapat dilipat dalam dua konfigurasi, yakni 7,9 inci dan 6,4 inci, mempertahankan desain yang sudah dikenal.

Dibalik layar, Huawei menyertakan chipset Kirin 9020 terbaru serta kamera ultrawide 40 megapiksel yang telah diperbaiki. Pilihan warna juga lebih beragam dengan penambahan varian putih dan ungu, selain opsi merah dan hitam yang tetap tersedia.

Harganya mulai dari 17.999 yuan (kira-kira Rp 42 juta), lebih terjangkau dibandingkan generasi pertama yang dijual pada harga 19.999 yuan. Meskipun masih dalam kategori premium, penurunan harga ini menunjukkan upaya Huawei untuk mempopulerkan teknologi trifold di pasar yang lebih luas.

Kejayaan Huawei dalam merilis generasi kedua ponsel trifold sementara pesaing masih berkutat dengan model lipat pertama, menunjukkan keunggulan perusahaan asal China ini dalam inovasi. Samsung, yang selama ini mendominasi pasar ponsel lipat, masih dalam tahap persiapan untuk trifold pertama mereka, namun Huawei sudah lebih maju dalam pengembangan teknologi ini.

Meskipun teknologi ponsel trifold sangat menarik, adopsi massal masih menghadapi tantangan. Harga yang tinggi menjadi penghambat utama, ditambah dengan keterbatasan software Huawei di luar Tiongkok yang membuatnya kurang menarik bagi pengguna global. Inovasi Huawei dalam dunia ponsel besar bukan hal baru, jejak mereka dapat dilacak hingga era Ascend Mate 7 yang menjadi pionir phablet. Mate XTs merupakan kelanjutan alami dari warisan inovasi layar besar tersebut.

Kehadiran Mate XTs juga memperkuat portofolio produk Huawei yang semakin beragam, termasuk dengan rencana peluncuran Huawei MatePad Mini yang akan menawarkan pengalaman tablet yang lebih compact. Namun, masa depan ponsel trifold masih perlu dibuktikan. Teknologi ini harus bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari pengguna, tidak hanya sebagai showcase kemampuan teknis.

Dengan harga yang masih premium dan ekosistem software yang terbatas, Mate XTs kemungkinan tetap menjadi gadget futuristik untuk segmen tertentu dalam waktu dekat. Huawei telah menunjukkan komitmennya untuk mendorong inovasi, tetapi pasar masih memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan teknologi lipat ketiga ini.

Ponsel trifold seperti Mate XTs menawarkan potensi besar, tetapi adopsi massal akan tergantung pada kemampuannya untuk menawarkan nilai yang nyata bagi pengguna.apa yang membuat teknologi ini lebih dari sekadar fitur menarik?

Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Tinggalkan Balasan