Giorgio Armani, tokoh ternama dalam dunia busana, telah meninggal dunia pada usia 91 tahun. Berita itu menyatakan bahwa pelopor mode ini telah pergi dengan tenang, dikelilingi oleh keluarga dan orang-orang yang dicintainya. Armani Group, perusahaan yang didirikannya, menyampaikan perasaan duka dan komitmen untuk melestarikan warisan yang dibangun oleh sang pimpinan.
Meskipun begitu, sampai saat ini belum ada nama yang ditetapkan sebagai pewaris bisnis Armani. Nilai perusahaan ini pada 2024 diperkirakan berkisar antara 8 hingga 10 miliar euro, atau sekitar Rp 153,21 hingga 191,52 triliun.
Giorgio Armani lahir pada tahun 1934 di Piacenza, Italia. Awalnya, ia tidak tertarik dengan industri fesyen. Hanya setelah lulus dari kuliah kedokteran dan bertugas di militer, Armani mulai bekerja sebagai penata etalase di toko La Rinascente di Milan. Pekerjaan ini membangkitkan semangatnya pada dunia mode.
Pada tahun 1964, desainer Nino Cerruti memberikan kesempatan kepada Armani untuk mendesain pakaian pria. Di sini, ia mengembangkan konsep jaket jas tanpa lapisan tradisional, yang membuatnya terkenal. Bersama arsitek Sergio Galeotti, yang juga menjadi rekan bisnis dan hidupnya, mereka mendirikan merek Giorgio Armani pada tahun 1975.
Koleksi pertama mereka berjaya di Amerika Serikat, diantaranya diproduksi dan dipasarkan oleh Barney’s New York. Selama bertahun-tahun, Armani meluncurkan berbagai lini produk, seperti Armani Jeans, Armani Exchange, dan aransemen rumah Armani/Casa. Pada 2011, ia membuka kompleks Armani di Milan, yang berisi berbagai produk dari mereknya, mulai dari cokelat hingga hotel mewah.
Armani juga mendapatkan banyak penghargaan sepanjang hidupnya, termasuk Grand Officer of the Order of Merit of the Italian Republic pada 2021 dan Lifetime Achievement Award dari Council of Fashion Designers of America.
Data riset terbaru menunjukkan bahwa industri fesyen terus berkembang dengan pesat, dengan banyak desainer muda yang terinspirasi oleh kreativitas dan inovasi Armani. Studi kasus pada desainer kontemporer mengungkapkan bahwa pendekatan minimalis dan elegan seperti yang ditampilkan Armani masih menjadi standar yang diikuti hingga saat ini.
Analisis unik dan simplifikasi: Warisan Armani tidak hanya terbatas pada desain busananya, tetapi juga pada cara ia mengubah industri mode dengan pendekatan inovatifnya. Meskipun dunia mode terus berubah, prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Armani tetap relevan.
Kesimpulan: Giorgio Armani bukan hanya seorang desainer, tetapi seorang revolusioner yang mengubah cara kita melihat busana. Dengan kreativitasnya, ia membuktikan bahwa gaya dan kenyamanan bisa saling beririsan. Mari kita terus mempertahankan semangat kreativitas seperti yang ditunjukkan oleh Armani dalam setiap langkah kita.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.