Kisah seorang dokter umum dari Bandung Barat, dr Mariska Haris, memperlihatkan bagaimana seorang wanita berusia 21 tahun mengalami gejala demam, batuk, mual, dan muntah. Pasien tersebut juga merasa sakit perut dan kehilangan selera makan selama seminggu sebelum berkonsultasi dengan dr Mariska. Kini, ia bahkan kesulitan bangun dari tempat tidur akibat kelelahan ekstrem.
Dalam video yang dibagikan melalui TikTok, pasien menceritakan bahwa ia seringkali mengonsumsi seblak setiap hari, terkadang bahkan dua kali sehari. Berbeda dengan makanan pokok seperti nasi, yang hanya dikonsumsinya sekali sehari atau bahkan terlewatkan jika tidak ingin makan. Setelah pemeriksaan selanjutnya, pasien didiagnosis menderita gastritis erosif, yaitu peradangan pada lambung.
Dr Mariska menjelaskan bahwa setelah pemantauan selama 14 jam, pasien sudah sembuh dan dapat kembali ke rumah. Ia juga menekankan bahwa konsumsi seblak dalam jumlah tak teratur dan berlebihan dapat menjadi salah satu faktor penyebab masalah kesehatan.
Menurut dr Mariska, bahan-bahan dalam seblak, seperti kerupuk olahan beku atau frozen food, bisa berpotensi berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk mengganti topping seblak dengan bahan segar seperti udang, seafood, atau sayuran. Penggunaan sambal juga harus dihindari agar tidak berlebihan.
Makan seblak tidak dilarang secara absoluta, namun harus dikatakan dengan batasan. Dr Mariska mengusulkan untuk mengonsumsinya hanya satu hingga dua kali seminggu saja. Selalu ingat bahwa nasi tetap menjadi makanan pokok utama, dan penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang seimbang.
Data riset terbaru menunjukkan bahwa konsumsi makanan berlemak dan asam dalam waktu yang lama dapat meningkatkan risiko gastritis erosif. Seblak, dengan kandungan asam dan baian beku, bisa memicu kerusakan pada dinding lambung jika dikonsumsi terlalu sering. Studi kasus serupa juga terjadi pada kelompok usia muda yang tidak mengetahui pentingnya gizi seimbang.
Analisis Unik dan Simplifikasi: Gastritis erosif bukan hanya disebabkan oleh seblak, tetapi juga oleh pola makan yang tidak sehat secara keseluruhan. Makanan cepat sausan, makanan beku, dan penggunaan berlebihan bumbu pedas dapat mengganggu kesehatan lambung. Langkah sederhana seperti mengganti topping seblak dengan bahan segar dan memastikan konsumsi nutrisi lengkap dapat membantu mencegah masalah serupa.
Kesimpulan: Jaga pola makanmu dengan bijak, karena kesehatan lambung mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Makan seblak secara teratur dengan batasan dan pilih bahan-bahan yang lebih sehat untuk menjaga kesehatan perutmu.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.