Sopir Truk Pelaku Kecelakaan di GT Ciawi 2 Hilang Dari Tempat Kejadian, Polisi Telusuri

Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi 2 menimbulkan perhatian serius dari pihak berwenang. Menurut informasi yang telah diketahui, sopir truk kontainer yang terlibat dalam insiden tersebut telah menghilang dari lokasi kejadian. Sejalan dengan itu, pihak polisi sedang melakukan pencarian untuk mengetahui alasan kehadiran atau keberadaan sopir itu. “Ketika kita tiba di tempat kejadian, sopir truk kontainer sudah tidak ada di sana. Kini, kita masih melakukan pencarian untuk mengetahui apakah ia melarikan diri atau tidak. Kita akan terus mencari jawaban,” papar Kompol Yudiono, Kepala Satuan Lantas Polresta Bogor Kota.

Sementara itu, upaya evakuasi dua truk yang terlibat dalam kecelakaan masih berlangsung. Yudiono menambahkan bahwa arus lalu lintas di sekitar GT Ciawi 2 masih berjalan lancar, karena ada beberapa pintu tol yang tetap berfungsi dengan baik. “Kini, proses evakuasi masih berlangsung, dan lalu lintas tetap stabil karena sebagian pintu tol masih dapat digunakan,” ujarnya. Sementara itu, satu korban telah teridentifikasi, yaitu seorang pegawai gerbang tol yang mengalami luka pada kaki. Korban tersebut telah mendapatkan perawatan medis yang diperlukan.

Kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 02.30 WIB, melibatkan truk kontainer dan light truk pengangkut pallet. Truk kontainer diduga mengalami kegagalan rem, sehingga mengakibatkan tabrakan dengan gerbang tol dan light truk, dengan hasil truk kontainer terbalik. “Kronologi kejadian menunjukkan bahwa truk pengangkut pallet sedang melakukan transaksi di gardu 11 Gerbang Tol Ciawi 2. Truk kontainer, yang diduga mengalami rem yang tidak berfungsi dengan baik, menabrak gardu nomor 9, yang ditujukan untuk kendaraan kecil,” jelas Kompol Akhmad Jazuli, Kepala Satuan PJR Tol Jagorawi. Selanjutnya, truk kontainer tersebut terguling dan menabrak light truk yang berada di gardu 11 GT Ciawi 2. Insiden ini menyebabkan muatan dalam light truk tumpah.

Posisi akhir dari kedua kendaraan tersebut terlihat jelas. Light truk tetap dalam posisi normal, namun muatannya terpencar arah utara di lajur gardu 11. Sementara truk kontainer berakhir dengan roda kanan ke atas, kepala kendaraan mengarah ke utara di sekitar gardu lajur 9.

Sementara itu, menurut data terbaru dari Badan Penyelidikan dan Pengembangan Transportasi Darat, kecelakaan di tol sering terjadi karena kegagalan sistem kendaraan, seperti rem yang tidak berfungsi dengan baik, serta faktor kesalahan manusia, seperti kelalaian dalam mengoperasikan kendaraan. Data ini membuktikan bahwa rigor dalam pemeriksaan rutin kendaraan sangat penting untuk mengurangi risiko kecelakaan.

Dalam rangka mengurangi risiko kecelakaan di tol, pemerintah telah memperkenankan penggunaan teknologi canggih seperti sistem pengendali lalulintas otomatis dan kamera pengawas yang dapat mendeteksi masalah kendaraan sebelum terjadi kecelakaan. Hal ini telah menunjukkan hasil yang positif, seperti penurunan jumlah kecelakaan di beberapa tol di Indonesia.

Kecelakaan di tol selalu menimbulkan dampak yang signifikan, bukan hanya pada korban langsung tetapi juga pada arus lalu lintas dan ekonomi. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pemantauan harus terus diperketat. Setiap pelaku lalu lintas juga perlu lebih waspada terhadap kondisi kendaraan dan lingkungan sekitar. Ketatnya penegakan hukum terhadap pengemudi yang melanggar peraturan juga harus menjadi prioritas untuk menciptakan lingkungan jalan yang lebih aman bagi semua pengguna.

Baca juga Berita lainnya di News Page