Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, telah memberikan penghargaan berupa medali dan sertifikat kepada delegasi berbagai negara yang hadir dalam acara Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy, and Innovative 2025 (CHANDI) 2025. Ini merupakan bentuk penghargaan atas kontribusi aktif mereka dalam pelaksanaan acara tersebut.
Kegiatan ini diyakini dapat menjadi wadah yang kuat untuk mendorong diplomasi budaya dan memperkuat kerjasama antarnegara. “Kehormatan bagi saya untuk menyambut seluruh perwakilan negara yang telah berpartisipasi dalam CHANDI 2025. Acara ini memberikan kesempatan bagi kita untuk memperdalam dialog kebudayaan dan memperkuat hubungan antar bangsa,” ungkap Fadli Zon pada Kamis, 4 September 2025.
Ia menambahkan bahwa kehadiran dan kontribusi para delegasi telah memberikan nilai tambah pada setiap diskusi yang berlangsung. “Penghargaan ini bukan hanya sekedar upacara, melainkan juga bentuk apresiasi atas dedikasi mereka yang telah menjadikan setiap pembicaraan lebih kaya dan menunjukkan semangat kerjasama yang semakin kuat,” jelasnya.
Selain itu, Fadli mengagumi komitmen setiap negara dalam mempertahankan identitas dan warisan budaya di tengah dinamisnya situasi global. “Komitmen tersebut menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa kebudayaan adalah landasan penting bagi perdamaian, keberlanjutan, dan kemuliaan manusia,” katanya.
Dengan adanya pengalaman CHANDI 2025, diharapkan dapat memperluas dialog antara negara-negara, dan memperkuat kolaborasi dalam bidang kebudayaan. Acara ini juga dijadikan sebagai wadah untuk membina hubungan yang lebih erat melalui diplomasi budaya.
“Kita semua berharap kerjasama ini dapat terus berkembang, dan kebudayaan tetap menjadi inti diplomasi serta kerjasama internasional,” kata Fadli.
Beberapa tokoh yang hadir dalam acara ini antara lain Menteri Dalam Negeri dan Warisan Budaya Zimbabwe, H.E. Kazembe Kazembe; Menteri Pelaksana Kebudayaan Singapura, H.E. David Neo Chin Wee; Menteri Kebudayaan Brunei Darussalam, H.E. Dato Nazmi Mohamad; Menteri Kebudayaan Libya, H.E. Mabroukah T.A. Othman; Menteri Kebudayaan Suriah, H.E. Mohammad Yassin Saleh; dan Menteri Kebudayaan Palestina, H.E. Imad Abdullah Saleem Hamdan.
Selain itu, hadir pula Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah T.D. Retnoastuti, serta Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan, Masyitoh Annisa Ramadhani Alkitri.
Kebudayaan sebagai jembatan persaudaraan, tidak hanya menghubungkan bangsa tetapi juga membangun jaringan kerjasama yang berkelanjutan. Melalui pelestarian identitas dan warisan budaya, kita dapat menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan dan menjadikan dunia lebih harmonis. Mari terus mengukir sejarah bersama melalui diplomasi budaya yang berkesinambungan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.