Kepolisian Kosmas Mengenai Kasus Affan Terlindas dalam Video Viral di Media Sosial

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Komandan Batalyon Resimen IV Korps Brimob Polri, Kompol Kosmas K Gae, mengaku tidak menyadari bahwa pengemudi ojek online Affan Kurniawan terlindas mobil taktis Brimob saat kericuhan di Pejompongan, Jakarta. Informasi tersebut baru ia ketahui setelah video kejadian tersebut viral di media sosial.

“Sesungguhnya peristiwa itu di luar dugaan saya. Kami baru mengetahui tentang korban meninggal saat video tersebut menjadi trend di media sosial,” ujarnya saat menghadiri sidang etik di Markas Besar Polri pada Rabu, 3 September 2025.

Kosmas menegaskan bahwa dia tidak berpengetahuan tentang insiden tersebut saat kejadian terjadi. Informasi tersebut baru bekendanya beberapa jam kemudian melalui media sosial.

Dalam kesempatan yang sama, dia juga meminta maaf kepada pimpinan Polri. “Saya mengucapkan maaf kepada pimpinan Polri dan seluruh petugas yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban umum,” ungkapnya.

Kompol Kosmas K Gae kemudian dipecat dari dinas Polri akibat kasus kematian Affan Kurniawan yang akibat mobil taktis Brimob melindasnya. Sidang kode etik menyatakan bahwa perilaku yang dilakukannya dianggap sebagai perbuatan yang tercela.

Polri telah memutuskan untuk mengeluarkan sanksi berupa pemecatan terhadap Kompol Kosmas, tetapi dia mengajukan banding atas keputusan tersebut. “Pemberhentian tersebut dilakukan tanpa kehormatan, atau PTDH sebagai anggota Polri,” katanya.

Kompol Kosmas hadir langsung dalam sidang kode etik yang digelar tertutup, yang dimulai pada pukul 09.30 WIB.

Menurut data riset terbaru, kasus seperti ini seringkali menghantui institusi keamanan, especially di kota-metropolitan seperti Jakarta, di mana situasi kericuhan atau bentrokan sering terjadi. Analisis unik dan Simplifikasi: Peristiwa ini mengungkapkan pentingnya peningkatan pelatihan dan protokol operasi bagi petugas keamanan dalam menanggapi situasi kericuhan dengan lebih profesional dan bertanggung jawab. Studi kasus menunjukkan bahwa penggunaan kekerasan yang tidak terkontrol oleh petugas keamanan dapat memiliki dampak yang mematikan, sehingga diperlukan langkah-langkah tegas untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Dalam menghadapi tantangan ini, diperlukan kesadaran kolektif dari semua pihak, baik dari pihak keamanan maupun masyarakat, untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan teratur. Kesimpulan: Setiap tindakan yang dilakukannya memiliki dampak jangka panjang terhadap reputasi institusi dan kepercayaan masyarakat. Mari kita bersama-sama mendorong perubahan positif dan menjaga keamanan bersama dengan tanggung jawab penuh.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan