Kepolisian Kosmas Dikejarkan dari Jabatanku, Dukacita tentang Kematian Affan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kompol Kosmas K Gae memang sangat berduka atas kecelakaan fatal yang dialami Affan Kurniawan, pengendara ojol yang meninggal karena tertabrak dan dilindas kendaraan taktis Brimob. Menurut Kompol Kosmas, ia tidak pernah berniat untuk menghancurkan Affan. “Sungguh-sungguh demi Tuhan, tak ada niat untuk membuat seseorang terluka, melainkan sebaliknya,” ujarnya setelah sidang pemecatan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2025).

Ia juga mengaku mengetahui kematian Affan dari video yang virus di media sosial. “Kesempatan ini saya juga meminta maaf kepada pimpinan dan rekan-rekan Polri yang bekerja keras menjaga keamanan,” tambahnya. Kompol Kosmas mengaku hanya menjalankan tugas untuk menjaga ketertiban masyarakat, bukan untuk membuat rekan-rekannya bekerja lebih berat.

“Ketua Sidang Yang Mulia, Ketua Sidang Kode Etik, dengan keputusan ini saya akan berpikir-pikir dulu dan akan berkoordinasi dengan keluarga besar,” imbuhnya. Keputusan pemecatan ini diambil setelah hasil sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) yang menyatakan bahwa perilaku Kompol Kosmas melanggar kode etik.

Terkait kejadian tersebut, terjadi tujuh anggota Brimob yang berpartisipasi dalam rantis yang melindas Affan. Mereka dibagi menjadi dua kategori pelanggaran: berat dan sedang. Pelanggaran berat dialami oleh Bripka Rohmat (sopir rantis) dan Kompol Kosmas K Gae (duduk di sebelah kemudi). Sedangkan pelanggaran sedang dialami oleh Aipda M Rohyani, Briptu Danang, Briptu Mardin, Baraka Jana Edi, dan Baraka Yohanes David (semua duduk di kursi penumpang belakang).

Sidang etik untuk Bripka Rohmat akan digelar pada Rabu (3/9) mendatang, sementara sidang etik untuk pelanggaran sedang akan dilakukan setelah sidang etik berat selesai. Affan meninggal setelah rantis Brimob menabraknya di Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8) malam.

Peristiwa ini mengingatkan kita tentang pentingnya tanggung jawab dalam menjalankan kewajiban, baik dalam profesi maupun kehidupan sehari-hari. Kejadian tragis seperti ini harus menjadi pelajaran agar setiap tindakan selalu dipertimbangkan matang-matang, terutama dalam posisi yang memengaruhi orang lain. Kita semua berperan dalam menciptakan masyarakat yang lebih aman dan adil.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan