Gerbang tol Ciawi 2 ditabrak truk, Jasa Marga segera mobil reader

Pada hari Kamis, 4 September 2025, sekitar pukul 02.35 WIB, terjadi insiden tabrakan di Gerbang Tol Ciawi 2, Kilometer 41+400, di ruas Tol Jagorawi arah Jakarta. Insiden ini melibatkan dua kendaraan—truk kontainer dan truk 3/4—yang menyebabkan kerusakan pada tiga gerbang tol di lokasi tersebut.

Alvin Andituahta Singarimbun, Senior Manager Representative Office 1 JMT, memaparkan upaya Jasa Marga untuk segera mengevakuasi kendaraan yang terlibat kecelakaan. Langkah ini diambil untuk memastikan aliran lalu lintas tetap lancar meski ada beberapa gerbang tol yang tidak bisa beroperasi. Untuk mengatasi antrean yang terjadi, tiga unit mobile reader dan proses tapping manual oleh petugas dijalankan secara optimal.

Dalam pernyataan tertulis, Alvin menegaskan bahwa tiga gerbang tol mengalami kerusakan, sehingga hanya enam gerbang yang masih dapat digunakan. Pelayanan di Gerbang Tol Ciawi 2 dibantu dengan penggunaan teknologi mobile reader dan bantuan langsung dari petugas di area kecelakaan.

Menurut keterangan, kecelakaan ini diduga disebabkan rem truk yang mengalami kerusakan, sehingga kendaraan tersebut tidak terkendali dan menabrak gerbang tol. Dalam kejadian ini, satu orang mengalami luka ringan dan langsung diperiksa oleh tim medis di tempat. Berkat intervensi cepat, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Alvin menegaskan bahwa semua pengguna jalan harus lebih memperhatikan kondisi kendaraan mereka. Kendaraan yang tidak dalam kondisi baik dapat menjadi sumber bahaya bagi pengemudi dan penumpang lainnya. Ia juga menambahkan bahwa pihak berwenang perlu lebih serius dalam mengantisipasi insiden seperti ini agar tidak terjadi lagi di masa depan.

Dengan semakin banyaknya kendaraan di jalan tol, penting bagi semua pihak untuk mengutamakan keselamatan dan kesiapan dalam menghadapi berbagai situasi darurat. Jikalau kendaraan dalam kondisi prima, risiko kecelakaan dapat dikurangi. Selain itu, adanya sistem pendukung dari pihak manajemen tol juga berperan penting dalam memberikan solusi terhadap gangguan lalu lintas akibat insiden.

Studi kasus serupa pada tahun sebelumnya menunjukkan bahwa kecelakaan due to rem blong truk sering terjadi di ruas tol yang padat. Hal ini membutuhkan perbaikan sistem pemantauan teknis pada kendaraan komersial, khususnya truk kontainer dan truk 3/4. Dengan adanya patroli rutin dan pemeriksaan teknis yang ketat, potensi kecelakaan dapat dikurangi secara signifikan.

Kemitraan antara pengemudi, perusahaan transportasi, dan pihak pengelola tol juga perlu diperkuat agar kebijakan keselamatan jalan tol dapat diterapkan secara konsisten. Dengan demikian, pengalaman ini dapat menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan keamanan di jalan tol Jagorawi dan ruas tol lainnya.

Kecelakaan di tol tidak hanya mengganggu lalu lintas, tetapi juga dapat menyebabkan kerugian finansial dan bahkan ancaman terhadap nyawa. Oleh karena itu, upaya preventif dan responsif perlu dioptimalkan. Setiap pelaku transportasi harus memahami tanggung jawabnya dalam menjaga keselamatan di jalan, sementara pihak pengelola tol harus siap dengan sistem tanggap cepat saat insiden terjadi. Dengan semangat bersama, jalan tol akan lebih aman dan nyaman untuk semua penggunanya.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page