Dukungan Masyarakat Melimpahi Rumah Uya Kuya dengan Karangan Bunga

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Rumah politisi dari Partai Amanat Nasional, Surya Utama yang lebih dikenal dengan nama Uya Kuya, menerima banyak karangan bunga dukungan setelah menjadi korban penjarahan. Salah satu di antaranya berasal dari Denise Chariesta, seorang artis, yang menyatakan tidak akan terpengaruh oleh video lama yang diedit dan beredar. “Kami tidak akan terprovokasi oleh video lama yang beredar dan telah diedit. Terima kasih telah menjadi orang baik dan membantu banyak orang,” katanya dalam pernyataan yang dikutip, Kamis (4/9/2025). Denise bahkan menampilkan lebih dari satu karangan bunga, sementara yang lainnya datang dari berbagai pihak, seperti orang yang mengaku sebagai ‘Hamba Allah’ hingga mereka yang pernah mendapatkan bantuan dari Uya Kuya.

Dalam salah satu karangan bunga yang dikirim oleh ‘Warga Jaksel’, terdapat pesan yang mengandung doa dan dukungan untuk Uya Kuya agar tetap kuat menghadapi berbagai ujian. “Di setiap luka ada daya, di setiap ujian ada makna. Tetaplah kuat, Bang Uya Kuya. Doa terbaik kami untuk Abang & keluarga,” tulisnya. Ada pula pesan dari orang yang mengaku pernah ditolong oleh Uya Kuya, yang mengungkapkan kepedihan karena kebaikan yang dilakukan oleh Uya Kuya malah terlupakan akibat satu isu. “Karena satu isu, ribuan kebaikan dilupakan,” ujarnya.

Sebelumnya, Uya Kuya mengaku ikhlas dengan penjarahan rumahnya di Duren Sawit, Jakarta Timur. Namun, ia menyampaikan kesedihan karena kucing-kucingnya juga diambil dalam kejadian tersebut. “Intinya aku ikhlas saja, tidak apa-apa, cuma yang sedih kucing-kucing, makhluk hidup dijarah, begitu saja,” katanya. Ia juga menyayangkan penjarahan tersebut karena banyak video hoax yang mengaitkannya dengan isu kenaikan gaji dan tunjangan DPR, padahal ia menegaskan tidak pernah membahas hal tersebut.

Tak hanya itu, Uya Kuya bahkan memaafkan salah satu pelaku penjarahan yang ia temui di Polres Metro Jakarta Timur. “Tadi saya cek, ternyata ada terduga pelaku, ibu-ibu umurnya lebih tua dari saya, membawa AC indoor,” tambahnya. Ia pun langsung mengajukan restorative justice agar sang pelaku tidak diproses hingga pengadilan. “Tapi saya langsung sebagai korban, saya yang mengajukan dulu untuk ibu ini,” pungkasnya.

Kejadian ini menunjukkan bagaimana dukungan dari masyarakat masih kuat terhadap Uya Kuya meskipun ia menghadapi kontroversi. Hal ini juga mengingatkan kita bahwa kebaikan yang dilakukan seseorang tidak boleh dilupakan hanya karena satu kesalahan atau isu yang beredar. Keterbukaan dan keberanian untuk memaafkan juga menjadi pelajaran yang berharga dalam situasi seperti ini.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan