33 Proyek Strategis Dana dan Antara Dibuka, Pengelolaan Sampah menjadi Energi Menjadi Prioritas

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) tengah merencanakan 33 proyek strategis, salah satunya adalah konversi sampah menjadi energi listrik. Untuk mendanai proyek ini, Danantara telah meluncurkan obligasi sebagai sarana investasi.

Rosan Roeslani, CEO BPI Danantara, telah membagikan informasi tentang proyek waste to energy (WTE) yang akan dilaksanakan di beberapa wilayah. Beberapa daerah yang siap melaksanakan proyek ini termasuk Jakarta, Bandung, Bali, Semarang, Surabaya, dan Makassar. Proses tender akan dijalankan dengan transparansi.

Sebelumnya, Rosan melakukan kunjungan ke fasilitas WTE kelas dunia milik Weiming di China untuk mempelajari teknologi ramah lingkungan. Dia juga membicarakan potensi kerjasama dalam pengembangan WTE di Indonesia serta kolaborasi dalam manufaktur dan riset peralatan.

Selain itu, Danantara telah merilis obligasi Patriot Bond dengan target penggalangan dana hingga Rp 50 triliun. Obligasi ini ditawarkan kepada konglomerat Indonesia, dengan imbal hasil 2% untuk tenor lima dan tujuh tahun. Beberapa pengusaha sudah menunjukkan minat untuk berinvestasi sebesar Rp 2 hingga Rp 3 triliun, termasuk perwakilan dari grup Salim dan keluarga Sjamsul Nursalim.

Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah mengungkapkan bahwa 33 proyek ini dipilih berdasarkan kesiapan dan manfaat sosial-ekonomi. Proyek awal akan memberikan dampak signifikan bagi pembangunan daerah dan nasional.

Teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik sedang menjadi tren global. Berdasarkan data dari International Renewable Energy Agency (IRENA), penggunaan WTE dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 95%. Di Indonesia, potensi sampah yang dapat diperolehi energi mencapai 45 juta ton per tahun, menurut Badan Pusat Statistik (BPS).

Meskipun masih ada tantangan dalam penerapan WTE, seperti biaya operasi dan peraturan yang kompleks, potensinya sangat besar. Beberapa negara seperti Jepang dan Swedia sudah sukses mengimplementasikan teknologi ini. Di Indonesia, proyek pilot sudah dimulai di beberapa kota, dan harapan besar dibuat agar dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian.

Proyek ini bukan hanya tentang pengolahan sampah, tetapi juga tentang transformasi energi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Setiap investasi yang dilakukan untuk WTE bukan hanya menguntungkan financially, tetapi juga memberikan dampak positif bagi generasi mendatang.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan