Forum internasional yang disebut Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy, and Innovation (CHANDI) 2025 resmi dilaksanakan di Denpasar, Bali. Acara ini diinisiasi oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia untuk menyoroti peran budaya dan generasi muda dalam menciptakan harmoni global serta kesejahteraan dunia.
Dalam sesi pembukaan dengan tema “The Role of Youth in Fostering Peace Through Culture”, Menteri Dalam Negeri dan Warisan Budaya Zimbabwe, H. E. Mr. Kazembe, mengungkapkan bahwa budaya adalah dasar utama dalam membangun masa depan yang damai dan berkelanjutan. Ia menjelaskan lebih lanjut, “Kebudayaan adalah sumber daya yang kuat bagi kemakmuran. Warisan budaya tidak hanya sebagai peninggalan sejarah, melainkan inspirasi untuk perkembangan masa depan.”
Kazembe juga menjelaskan filosofi Ubuntu yang melekat di Afrika, yaitu gagasan bahwa manusia saling terhubung. “Saya ada karena Anda ada, tanpa Anda tidak ada saya,” katanya. Ia menyoroti bahwa budaya harus menjadi prioritas dalam perencanaan strategis. “Budaya perlu dipindahkan dari margin ke pusat keputusan. Investasi dalam pendidikan budaya akan membangun kepercayaan diri generasi muda agar mereka dapat berperan di panggung global.”
Sementara itu, perwakilan pemuda dari Palestina, Ms. Jana Abusalha, menekankan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam membangun perdamaian melalui kebudayaan. “Kebudayaan adalah bahasa masa depan yang menghubungkan perbedaan,” kata Ms. Jana. “Anak muda bukan hanya pemimpin masa depan, tetapi pemimpin hari ini. Mereka adalah arsitek perubahan.”
Menurutnya, budaya berperan sebagai pengharmonisasi dalam situasi konflik. “Setiap lagu, tarian, dan festival saat krisis adalah cara kami untuk menyatakan keberadaan dan keberlanjutan,” tambahnya. Ms. Jana juga mengingatkan untuk mengajarkan pemahaman budaya agar dapat menghilangkan prasangka. “Ketika kita kurang mengerti sesuatu, kita cenderung membencinya. Oleh karena itu, penting untuk mengajarkan generasi muda tentang keberagaman.”
Acara CHANDI 2025 yang berlangsung dari 3 hingga 5 September 2025 di The Meru, Denpasar, Bali, mengangkat tema “Culture for the Future”. Acara ini bertujuan untuk mengukuhkan diplomasi budaya, pelestarian warisan, dan perkembangan budaya sebagai upaya menuju perdamaian global dan pembangunan yang berkelanjutan.
Generasi muda adalah inti perubahan yang memungkinkan budaya menjadi jembatan perdamaian. Melalui pengetahuan dan pemahaman, mereka dapat merangkul keberagaman dan membentuk masa depan yang lebih harmonis.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.