Staf KBRI Peru Tewas dalam Insiden Penembakan, Legislator Desak Evaluasi Protokol Keamanan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Jakarta, pastikan bahwa seorang pegawai Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Zetro Leonardo Purba, telah meninggal setelah menjadi korban penembakan di ibu kota Peru. Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Anton Sukartono Suratto, menuntut adanya penilaian terhadap prosedur operasi standar (SOP) keamanan yang berlaku bagi staf KBRI yang bertugas di luar negeri.

Anton meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) tidak hanya melakukan investigasi yang transparan bersama otoritas setempat, tetapi juga melakukan evaluasi menyeluruh terhadap SOP keamanan dan kesejahteraan staf KBRI. Kemlu harus bekerjasama dengan pihak keamanan Peru untuk menyelidiki penyebab penembakan ini. Menurut Anton, insiden ini menunjukkan bahwa pekerjaan diplomatik sering kali menyertakan risiko tinggi.

“Oleh karena itu, perlindungan maksimal bagi staf KBRI yang bertugas di luar negeri harus menjadi prioritas,” ujarnya. Anton juga menekankan bahwa nyawa setiap staf yang berjuang untuk negara harus dijaga dengan sungguh-sungguh.

Untuk mencegah kejadian serupa di masa depan dan meminimalisasi risiko yang dihadapi, Anton mendorong Kemlu untuk mempertimbangkan ulang system penunjangan dan fasilitas perlindungan bagi diplomat dan keluarganya. Hal ini supaya mereka dapat melaksanakan misi negara dengan rasa aman, terlindungi, dan terhormat.

Anton juga menambahkan bahwa perlu ditambahkan asuransi khusus bagi seluruh personel yang ditempatkan di negara-negara dengan tingkat risiko tinggi. Asuransi ini harus meliputi perlindungan terhadap ancaman perampokan, penculikan, dan kekerasan lainnya.

Zetro meninggal setelah terkena tiga tembakan dari siapa yang tidak diketahui, dekat dengan tempat tinggalnya di Lince, Lima. Meskipun segera dievakuasi ke Klinik Javier Prado, upaya penyelamatan tidak berhasil. Zetro, yang bertugas sebagai Penata Kanselerai Muda KBRI Lima, sedang bersepeda bersama istrinya saat kejadian penembakan. Istrinya berhasil selamat dan saat ini masih dalam perlindungan kepolisian setempat. Motif penembakan belum dapat dipastikan.

Kejadian tragis ini mengingatkan betapa pentingnya perlindungan bagi para diplomat di luar negeri. Kemenlu harus segera mengevaluasi dan meningkatkan standar keamanan untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan