Peran Anggota DPR RI Dapil XI dalam Kasus Penemuan Nama di Baliho Ojol di Kota Tasikmalaya Dibahas

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Warga di Kabupaten Garut, Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya merasa kecewa dengan kinerja anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat XI. Mereka mengungkapkan keprihatinan karena para legislator tersebut hanya muncul saat kampanye, kemudian menghilang setelah masuk di Senayan.

Septi, seorang warga dari Tawangsari, mengakui hanya sedikit yang dia kenal di antara 10 legislator dari dapil tersebut. “Tidak ada yang begitu populer, kecuali salah satu yang pernah datang ke kampus saya. Tetapi saya tidak pernah mendengar tentang tindakan atau ide mereka,” ujarnya.

Pengemudi ojek daring, Wahyu, mengungkapkan frustrasi serupa. “Namanya sering terlihat di baliho selama kampanye, tetapi setelah itu hilang begitu saja. Kita butuh kebijakan yang nyata, misalnya soal BBM, jalanan, atau pendapatan kita. Bukan hanya rapat-rapat di Jakarta,” katanya. Ia juga marah karena rakyat sering dijadikan bahan kampanye. “Kita sering diajak foto, diberi kaos, dan dijanjikan segala macam. Tetapi setelah duduk di kursi, sulit sekali terlihat atau terdengar. Padahal suara untuk mereka berasal dari kita,” tambah Wahyu.

Sementara itu, mahasiswa Universitas Siliwangi, Bahana, hanya mengenal beberapa nama legislator. “Hanya Oleh Soleh, Husein, Ade Ginandjar, dan Sohibul Iman yang saya kenal. Saya tidak terlalu mengikuti kegiatan mereka,” ucapnya. Dia mengkritik bahwa kehadiran politisi asal Tasikmalaya tidak terasa di daerah. “Politisi sering memanfaatkan masyarakat untuk meraih suara. Bahkan ada yang pernah terkait kasus korupsi dana hibah,” katanya. Bahana juga mendorong legislator untuk mengundurkan diri jika tidak bisa memberikan manfaat.

Ajril Rivan Alpariji, perwakilan HIMA Persis Unsil, mengkritik kebijakan DPR menaikkan tunjangan rumah anggota. “Dalam kondisi ekonomi yang sulit, kebijakan ini tidak sesuai dengan kinerja mereka di parlemen. Ini harus menjadi peringatan besar,” katanya.

Kinerja legislator yang kurang terbukti dan kebijakan yang dianggap tidak memihak rakyat menjadi isu yang memerlukan perhatian serius. Warga meminta transparansi dan aksi nyata dari para wakil mereka, bukan hanya janji yang kosong. Kehadiran dan kinerja yang nyata diperlukan untuk membangun kepercayaan kembali.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan