Pencatatan Lengkap Video CCTV Wajib untuk Penyelesaian Kasus Affan Menurut Komnas HAM

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dalam kasus kematian Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang meninggal setelah terlindas kendaraan taktis Brimob, upaya penyelidikan terus berlangsung. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terlibat aktif dalam proses ini. Mereka hadir di gelar perkara di Divisi Propam Mabes Polri, Jakarta Selatan, dan berencana untuk memeriksa rantis yang melibatkan Affan.

Komnas HAM juga akan mengumpulkan bukti melalui rekaman CCTV lengkap terkait insiden tersebut. Menurut Saurlin, pemeriksaan akan dilakukan secara bersamaan dengan Bareskrim Polri. “Kita akan mengumpulkan seluruh CCTV yang tersedia, termasuk yang sudah dikumpulkan sebelumnya, untuk dilakukan analisis mendalam,” ujarnya.

Dugaaan pelanggaran hak asasi manusia telah diungkapkan, namun Komnas HAM masih memerlukan rekaman CCTV lengkap untuk mengkonfirmasi bentuk pelanggaran tersebut. “Kita pastikan terjadi pelanggaran HAM, tetapi masih diperlukan bukti yang utuh untuk mengklarifikasi detailnya,” kata Saurlin. Dia juga sudah memeriksa tujuh anggota Brimob terkait kasus ini.

Gelar perkara ini dihadiri berbagai pihak, termasuk Divisi Propam Mabes Polri, Itwasum Polri, SDM Polri, Bareskrim Polri, Divisi Hukum Polri, serta Bidpropam dari Polda Metro Jaya dan Brimob Polri. Affan meninggal setelah kendaraan taktis Brimob menabrak dan melindasnya di Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/8). Saat itu, rantis sempat berhenti sebelum melaju kembali sambil melindas Affan.

Ketujuh anggota Brimob yang terlibat dibagi menjadi dua kategori pelanggaran: berat dan sedang. Pelanggar berat diancam dengan pemberhentian tanpa hormat, sementara pelanggar sedang dihadapkan dengan sanksi seperti patsus, mutasi demosi, penundaan pangkat, dan pendidikan.

Kasus ini menimbulkan keprihatinan luas, terutama di kalangan pengemudi ojek online, yang memakamkan Affan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, pada Jumat (29/8). Insiden ini mengingatkan pada pentingnya pengawasan ketat terhadap pelaku kejahatan dan perlindungan hak asasi manusia.

Insiden seperti ini mengingatkan kita pada betapa pentingnya transparansi dan keadilan dalam penanganan kasus-kasus serius. Harapkan saja proses penyelidikan ini dapat menyelesaikan kasus dengan adil dan memberikan keberatan bagi korban serta keluarga yang terkena dampak.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan