Pemkot Tasikmalaya Akan Revaluasi Rencana Perayaan HUT untuk Lebih Berorientasi pada Rakyat

Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, mengungkapakan rencana pemerintah kota untuk menanggapi arahan Kementerian Dalam Negeri. Beliau menyatakan bahwa semua kegiatan seremonial akan ditunda, bahkan mungkin dibatalkan. Ini juga berlaku untuk perayaan ulang tahun ke-24 Kota Tasikmalaya yang akan datang di bulan Oktober, yang akan dihadirkan dengan konsep yang lebih sederhana. Dalam wawancara dengan Radar, Rabu (3/9/2025), Viman menjelaskan bahwa perayaan ini harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam aspek ekonomi.

Terkait pertanyaan mengenai apakah perayaan ulang tahun kota akan berlangsung sederhana, Viman menegaskan bahwa acara tersebut akan disesuaikan agar lebih manfaat bagi rakyat. “Kami akan menyesuaikan, apakah sederhana atau tidak, tetapi pasti akan lebih pro rakyat,” ujarnya.

Salah satu acara rutin dalam perayaan Hari Jadi kota ini adalah Tasik Oktober Festival (TOF), yang biasanya diisi dengan acara hiburan panggung, karnaval, dan pameran UMKM. Asisten Daerah II Kota Tasikmalaya, H. Hanafi, mengatakan bahwa TOF akan diadaptasi sesuai dengan ajakan Mendagri. Pihak berwenang akan mengkaji ulang rencanan acara yang sudah ada agar lebih sesuai dengan kondisi saat ini.

“TOF adalah momen kebahagiaan bersama yang ditunggu masyarakat. Namun, kita juga harus berhati-hati terhadap situasi saat ini. Kami akan melaporkan kembali rencana-ke rencana yang telah dibuat kepada pimpinan untuk diperiksa,” kata Hanafi.

Hanafi juga menekankan bahwa acara besar seperti TOF telah terbukti mampu meningkatkan pemutaran uang di daerah. Ribuan pelaku UMKM mendapatkan kesempatan untuk memasarkan produk mereka, sementara sektor perhotelan, kuliner, dan transportasi juga merasakan dampaknya. “Perayaan ulang tahun kota bukan sekadar pesta. Harus ada dampak positif yang langsung dirasakan masyarakat,” tambahnya.

Meskipun demikian, semangat perayaan tahun ini akan lebih mengedepankan kesederhanaan tanpa mengurangi makna perayaan. Sebagian acara akan dioptimalkan dengan fokus pada kegiatan yang substansial dan melibatkan partisipasi publik. Harapannya, sinergitas di antara berbagai elemen dapat terus mendorong kemajuan daerah.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa perayaan kota yang terfokus pada partisipasi publik dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan dukungan masyarakat. Studi kasus di kota-kota lain menunjukkan bahwa acara seremonial yang sederhana namun substansial cenderung lebih efisien dan memiliki dampak yang lebih positif bagi masyarakat setempat. Infografis yang relevan bisa menampilkan perbandingan pengeluaran perayaan konvensional dengan perayaan berbasis komunitas, menunjukkan manfaat ekonomi dan sosial yang lebih besar dari pendekatan yang lebih sederhana.

Kota yang pandang pertumbuhannya dari sudut pandang masyarakat justru menjadi lebih kuat dalam menghadapi tantangan. Dengan menarik perhatian pada kegiatan yang memang diperlukan dan memotivasi, Tasikmalaya bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengatur perayaan yang memiliki dampak langsung bagi warganya.

Baca juga Berita lainnya di News Page