Pemerintah Melaporkan Pedoman Baru untuk Suplemen Probiotik di Indonesia

BPOM mengeluarkan aturan baru terkait suplemen kesehatan yang berisi probiotik, melalui PerBPOM 17/2025 yang menggantikan peraturan sebelumnya, PerBPOM 17/2021. Langkah ini menunjukkan komitmen BPOM dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan regulasi yang lebih adaptif.

Taruna Ikrar, kepala BPOM, menjelaskan bahwa regulasi ini dirancang untuk memberikan petunjuk teknis yang jelas bagi industri dan evaluator dalam menilai produk suplemen berbasis probiotik sebelum diizinkan beredar. “Dengan meningkatnya popularitas probiotik dalam suplemen kesehatan, kami membutuhkan aturan yang relevan. Peraturan ini membantu memastikan keselamatan, manfaat, dan kualitas produk,” katanya dalam pernyataan tertulis, Rabu (3/9/2025).

Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang memberikan manfaat kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu. Taruna menyoroti bahwa penggunaan probiotik dalam suplemen, terutama untuk menjaga kesehatan pencernaan, harus melalui proses penilaian yang ketat, termasuk identifikasi strain, uji keselamatan, uji manfaat, dan pengujian kualitas.

Pelaku usaha diharuskan melakukan evaluasi sendiri sebelum meregistrasi produk, baik menggunakan strain yang sudah terdaftar atau strain baru. Jika menggunakan strain baru, mereka harus mengajukan permohonan pengkajian lengkap dengan dokumen pendukung, termasuk hasil uji klinik, terutama jika produk mengklaim manfaat di luar pendukung kesehatan pencernaan.

“BPOM bersedia menjadi mitra strategis bagi industri. Dengan pedoman ini, registrasi produk menjadi lebih terstruktur, efisien, dan tetap mengutamakan perlindungan konsumen. Kami tidak hanya fokus pada pengawasan, tetapi juga mendukung pertumbuhan industri suplemen yang sehat dan berkepentingan,” tambah Taruna.

Perbedaan utama suplemen berbasis probiotik dengan suplemen umum terletak pada kandungan bahan aktif berupa mikroorganisme hidup dalam produk tersebut.

Menurut studi terbaru, pasar suplemen probiotik terus mengalami pertumbuhan signifikan di Indonesia, dengan konsumen semakin menuntut produk yang teratestasi keamanannya dan manfaatnya. Data menunjukkan bahwa konsumsi probiotik dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh, namun penggunaan yang salah bisa berdampak negatif. Oleh karena itu, regulasi yang ketat seperti yang dikeluarkan BPOM sangat penting untuk menjamin produk yang aman dan efektif.

Dalam konteks praktik, beberapa produsen suplemen telah melapor tentang tantangan dalam memenuhi persyaratan baru ini, terutama terkait dengan biaya dan waktu yang lebih lama untuk pengujian klinik. Namun, banyak juga yang berpendapat bahwa regulasi ini akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan memberdayakan industri.

Untuk mendapatkan manfaat optimal dari probiotik, konsumen disarankan untuk memilih produk yang telah melalui proses registrasi yang jelas dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan sebelum memulai konsumsi suplemen, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan khusus.

Pemerintah dan industri harus bekerjasama untuk membuat regulasi yang tidak hanya kaku tetapi juga mendukung inovasi. Hal ini akan memastikan bahwa konsumen mendapatkan produk yang aman dan berkualitas, sedangkan industri dapat berkembang dengan tanggung jawab.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page