Orang dengan kondisi medis tertentu harus menjauhi konsumsi nanas karena bisa mengakibatkan dampak serius

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Nanas adalah salah satu buah tropis yang sangat populer di seluruh dunia. Kaya akan vitamin C, mangan, antioksidan, dan enzim pencernaan, buah ini memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan seperti meningkatkan kekebalan tubuh, memperbaiki pencernaan, dan mengurangi peradangan. Namun, tidak semua orang cocok dengan buah ini. Beberapa komponen yang ada di dalamnya, seperti bromelain, asam organik, dan gula alami, mungkin menyebabkan reaksi pada individu yang sensitif.

Nanas mengandung bromelain, enzim yang dapat memecah protein dan digunakan karena sifat antiinflamasi serta manfaat medisnya. Selain membantu pencernaan dan mengurangi peradangan, bromelain juga bisa menyebabkan alergi. Gejala yang mungkin timbul meliputi kram perut, mual, ruam kulit, gatal di bibir atau mulut, mati rasa, bahkan reaksi berat seperti sesak napas hingga anafilaksis. Orang dengan riwayat alergi, seperti rhinitis, asma, atau dermatitis atopik, harus berhati-hati. Gejala biasanya muncul setelah 15 menit mengonsumsi nanas, jadi sebaiknya dihindari atau dikonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Pengidap diabetes harus hati-hati dalam mengonsumsi nanas karena buah ini mengandung banyak gula alami, terutama fruktosa. Konsumsi berlebihan bisa menimbulkan lonjakan gula darah, risiko obesitas, dan kesulitan mengontrol glukosa. Untuk mengatasi ini, sebaiknya batasi porsi nanas, konsumsi bersama protein atau serat, pantau kadar gula darah, dan konsultasikan dengan dokter sebelum menambahkan buah ini ke dalam pola makan.

Nanas berlebihan juga dapat memengaruhi tekanan darah. Gejala yang mungkin muncul adalah wajah memerah, sakit kepala, pusing, bahkan krisis hipertensi. Pengidap hipertensi perlu membatasi konsumsi nanas karena kandungan kalium yang tinggi dan bromelain yang bisa berinteraksi dengan obat-obatan. Konsultasi dengan dokter tetap penting untuk mengetahui batasan yang tepat.

Buah ini memiliki keasaman dan enzim bromelain yang dapat mengiritasi rongga mulut. Orang dengan masalah gigi atau gusi, seperti gusi bengkak, sariawan, atau gigi sensitif, bisa merasakan iritasi, nyeri, atau mati rasa. Bahkan bagi yang sehat, konsumsi berlebihan bisa menyebabkan ketidaknyamanan di mulut atau kerusakan email gigi. Mengonsumsi nanas saat makan dan berkumur setelahnya bisa mengurangi risiko ini.

Asam organik dan bromelain dalam nanas juga dapat mengiritasi lambung dan usus. Pengidap gastritis, tukak lambung, atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) mungkin mengalami mual, sakit perut, atau heartburn. Sebaiknya hindari saat perut kosong, batasi porsi, dan perhatikan reaksi tubuh.

Beberapa orang mengalami hipertermia atau peningkatan suhu tubuh saat mengonsumsi nanas. Gejala seperti lemas, kulit memerah, dan ruam ringan mungkin timbul dalam 30-60 menit setelah makan. Jika pernah mengalami ini, sebaiknya batasi atau hindari nanas.

Bahkan orang sehat bisa mengalami diare, mual, atau sakit perut jika mengonsumsi nanas terlalu banyak. Iritasi mulut, bibir, atau lidah juga mungkin terjadi. Untuk mengurangi risiko ini, selalu buang bagian tengah nanas sebelum makan, batasi porsi, dan pantau reaksi tubuh.

Mengonsumsi nanas dengan bijak dapat menikmati manfaatnya tanpa merugikan kesehatan. Pastikan untuk mempertimbangkan kondisi tubuh dan konsultasi dengan dokter jika diragukan. Buah ini kaya akan nutrisi, tetapi setuju untuk menggunakannya dengan bijak agar mendapatkan manfaat maksimal tanpa efek samping negatif.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan