Menperin Meminta Tambahan Dana Rp 1,4 T untuk Pameran di Rusia Hilir

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian, mencatat kebutuhan tambahan dana sebesar Rp 1,46 triliun untuk tahun 2026. Anggaran total Kementerian Perindustrian pada tahun itu dijadwalkan Rp 2,5 triliun, terbagi dari Rp 2,08 triliun dana negara, Rp 69,9 miliar dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan Rp 342,4 miliar dari Dana Otonomi Daerah (BLU). Dengan tambahan tersebut, total alokasi dana Kemenperin tahun depan mencapai Rp 3,97 triliun. Agus menyatakan bahwa dana tambahan tersebut dirancang untuk mendanai 222 kegiatan strategis yang diharapkan dapat mempercepat perkembangan industri nasional.

Dalam keterangan di rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta Pusat, Rabu (3/9/2025), Agus menjelaskan bahwa dana tambahan tersebut akan digunakan untuk mendukung program-program yang bertujuan meningkatkan daya saing industri. Di antaranya, Rp 202,5 miliar dialokasikan untuk mempromosikan Indonesia sebagai partner country dalam pameran industri internasional INNOPROM di Rusia tahun 2026. Selain itu, ada juga Rp 185 miliar untuk perlengkapan laboratorium yang mendukung penetapan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib, Rp 120,09 miliar untuk sarana pendidikan vokasi, dan Rp 113 miliar untuk program hilirisasi sumber daya alam serta pengembangan industri prioritas.

Agus juga menyebutkan pengalokasian Rp 107 miliar untuk program pemasaran dan adopsi teknologi bagi industri kecil dan menengah, serta Rp 101,85 miliar untuk restrukturisasi mesin dan peralatan. Selain itu, Rp 76,25 miliar diperuntukan untuk pendidikan tinggi dan menengah vokasi industri, sedangkan Rp 53,90 miliar untuk diklat vokasi di sektor industri prioritas. Dengan berbagai program ini, diharapkan industri nasional dapat tumbuh lebih kuat dan berdaya saing di pasar global.

Peningkatan infrastruktur dan pendidikan vokasi, serta dukungan teknologi dan akses pasar, menjadi kunci dalam mengukuhkan posisi industri Indonesia. Dalam era globalisasi, investasi strategis dan kolaborasi internasional seperti INNOPROM menjadi peluang besar untuk menarik investasi dan teknologi canggih. Dengan langkah-langkah ini, Indonesia berpotensi menjadi sentra industri yang unggul, menyediakan lapangan kerja berkualitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan