Kim Jong Un Datang ke Beijing, Siap Bertemu Xi Jinping dan Putin

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Sekitar pukul 16.00 waktu setempat, Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara, tiba di Stasiun Kereta Api Beijing setelah perjalanan dengan kereta yang dilengkapi bendera negara. Menurut laporan AFP, kedatangan Kim dilakukan sehari sebelum acara militer besar yang akan diadakan. Pejabat tinggi China, Cai Qi dan Menteri Luar Negeri Wang Yi, hadir untuk menyambutnya di lokasi.

Para wartawan yang hadir melaporkan melihat kereta khusus yang diduga mengangkut Kim saat mendekati stasiun. Dalam kesempatan ini, Kim akan menghadiri perayaan bersama Presiden Xi Jinping dan Vladimir Putin dari Rusia untuk memperingati 80 tahun sejak Perang Dunia II berakhir. Acara ini akan memamerkan kekuatan militer China melalui formasi pasukan, pertunjukan terbang, dan teknologi militer canggih, dengan panggung utama di Lapangan Tiananmen.

Menurut Kantor Berita Yonhap dari Korea Selatan, kereta lapis baja khusus yang dibawa Kim juga terlihat tiba di ibu kota China. Berbeda dengan kunjungan sebelumnya, kali ini Kim didampingi oleh putrinya, Kim Ju Ae, seperti yang dilaporkan oleh Badan Intelijen Nasional Korea Selatan.

Kunjungan ini menandai perjalanan luar negeri kedua Kim dalam waktu enam tahun, dan pertama kali ke China sejak 2019. China menggelar parade ini sebagai tanda persatuan dengan negara lain, sedangkan hadirnya Kim merupakan awal pertama kali ia terlihat bersama Xi dan Putin dalam acara yang sama. Beberapa foto yang dirilis oleh KCNA memperlihatkan Kim merokok di luar kereta miliknya bersama Menteri Luar Negeri Choe Son Hui dan ajudan Jo Yong Won. Foto lainnya menunjukkan Kim tersenyum di dalam kereta mewah yang dilapisi kayu dengan bendera dan lambang nasional Korea Utara di belakangnya. Kedua foto itu diambil pada hari Senin, seperti yang diketahui.

Soo Kim, konsultan risiko geopolitik dan mantan analis CIA, mengungkapkan kepada AFP bahwa kedatangan Kim ke China resmi memperkenalkan hubungan trilateral antara China, Rusia, dan Korea Utara kepada umum. Sebelumnya, Kim pernah aktif melakukan diplomasi antarbangsa pada tahun 2018 dengan bertemu Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. Namun, setelah gagal dalam pertemuan puncak dengan Trump di Hanoi, Vietnam, pada 2019, Kim mulai menarik diri dari panggung global. Selama pandemi Covid-19, ia tetap berada di Korea Utara, meskipun pada 2023 bertemu Putin di timur jauh Rusia.

Sejak 2019, hubungannya dengan dunia internasional semakin jarang. Kunjungan ke China kali ini dapat menjadi langkah strategis untuk mengukuhkan aliansi dengan kedua negara besar ini. Kehadiran Kim dalam parade militer bisa menjadi sinyal bahwa Korea Utara berusaha memperkuat ikatan politik dan militer dengan China dan Rusia, khususnya dalam konteks geopolitik yang kompleks saat ini. Ini juga bisa menjadi langkah untuk mengirimkan pesan kepada negara Barat, terutama Amerika Serikat, tentang kekuatan dan dukungan yang dimiliki.

Pertunjukan militer besar ini bukan hanya tentang menampilkan kekuatan, tetapi juga tentang persatuan ideologi dan politik antara tiga negara. Bagaimana reaksi dunia terhadap kunjungan ini akan menjadi titik terang dalam dinamika hubungan internasional di masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan