Kebangkitan Tari Jaipong sebagai Seni Tradisional yang Dijaga di Jawa Barat

Kesenian tradisional adalah salah satu aset budaya yang perlu dilestarikan dengan baik. Salah satu contohnya adalah tari jaipong, yang merupakan kesenian khas dari Provinsi Jawa Barat.

Di zaman digital saat ini, kesenian modern cenderung lebih populer dan diminati oleh masyarakat. Namun, terdapat sekelompok masyarakat yang masih menjaga dan melestarikan seni budaya tradisional, termasuk tari jaipong yang berasal dari Jawa Barat.

Hal ini terlihat dari semakin banyaknya partisipasi peserta dalam event Pasanggiri Tari Jaipong yang bertema “Road to Pasar Wisata Nusantara”. Acara ini digelar di Graha Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas) pada tanggal 30-31 Agustus 2025, dengan total 200 peserta dari berbagai wilayah di Jawa Barat.

Hendra J. Rustandi, Ketua DPD Sundawani Kota Tasikmalaya yang bertindak sebagai penyelenggara, menjelaskan bahwa seni tradisional merupakan bagian penting dari budaya masyarakat Sunda. Menurutnya, jaipong bukan hanya untuk pertunjukan atau hiburan, melainkan juga mengandung nilai-nilai budaya yang mengungkapkan karakter masyarakat setempat. “Seni tradisional ini mengandung filosofi yang terkait dengan kebiasaan dan perilaku masyarakat daerah,” katanya.

Secara visual, jaipong sangat mencerminkan budaya dan karakter masyarakat Sunda yang dikenal harmonis, santun, dan anggun. Karena budaya Sunda sendiri telah lama dikenal dengan nilai-nilai seperti santun dan ramah. “Bahkan dari gerakan-gerakannya saja, sudah mengandung makna filosofis yang dalam,” tambahnya.

Rustandi juga merasa bangga karena ternyata masih banyak anak muda yang menyukai tari jaipong. Hal ini menjadi bukti bahwa kesenian khas Jawa Barat ini akan terus berkembang dan diwariskan kepada generasi mendatang. “Ini menunjukkan bahwa kesenian tradisional tidak akan hilang meskipun saat ini gadget semakin meluas,” katanya.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Tasikmalaya, Dedi Mulyana, hadir dalam acara pembukaan. Dia berharap agar event Pasanggiri Tari Jaipong ini dapat diadakan secara rutin setiap tahunnya. “Semoga acara ini bisa menjadi tradisi tahunan,” ucapnya.

Menurutnya, acara tersebut juga berperan dalam upaya pelestarian seni tradisional. Hal ini penting agar generasi muda dapat mengenal dan meneruskan budaya daerah secara estafet. “Karena melalui acara seperti ini, budaya Sunda bisa dilestarikan dan potensi kearifan lokal bisa digali lebih dalam,” tutupnya.

Penyelenggaraan acara seperti ini memang penting untuk memperkuat identitas budaya daerah. Selain itu, acara tersebut juga dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk berinteraksi dan menikmati seni tradisional secara langsung. Dengan demikian, tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga mempererat ikatan kemasyarakatan.

Kegiatan seni tradisional seperti tari jaipong tidak hanya sebatas hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk mengajarkan nilai-nilai budaya yang penting kepada generasi muda. Melalui gerakan-gerakannya yang indah dan penuh filosofi, tari jaipong dapat menjadi media edukasi yang menyenangkan. Selain itu, acara seperti ini juga dapat menjadi daya tarik wisata budaya untuk menarik perhatian wisatawan.

Dalam konteks globalisasi dan perkembangan teknologi, penting bagi masyarakat untuk tetap menjaga keberadaan seni tradisional. Hal ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, tetapi juga sebagai bentuk kepatutan bagi generasi masa depan. Dengan demikian, budaya lokal akan terus hidup dan berkembang, bukan hanya sebagai warisan, tetapi juga sebagai sumber kebanggaan dan identitas bagi masyarakat.

Baca juga Berita lainnya di News Page