Gerakan Tikus di Perkebunan Berpotensi Mencemaskan Petani di Tasikmalaya Utara

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Serangan hama tikus yang melanda tanaman padi di kawasan Tasik Utara semakin mengkhawatirkan, menyusutkan harapan petani terhadap hasil panen yang memuaskan. Meskipun telah ada upaya penanggulangan, masalah ini terus berlanjut tanpa penyelesaian yang maksimal.

Karom, seorang anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya dari Komisi II, mengungkapkan keprihatinannya terhadap keadaan di Tasik Utara yang semakin kritis. Solusi yang telah dijalankan, seperti pembasmian manual dengan dukungan pemerintah dan instansi terkait, ternyata belum berhasil mengatasi masalah dengan efektif.

“Upaya pembasmian hama yang dilakukan sebelumnya sudah ada, tapi masih terbatas pada metode manual yang tidak mampu memecahkan masalah secara holistik,” kata Karom kepada Radar, Selasa, 3 September 2025.

Menurutnya, diperlukan kebijakan yang lebih terstruktur dan terintegrasi untuk memutus rantai serangan tikus. Salah satunya adalah dengan menanam padi secara serempak. Ide ini bertujuan untuk mempersulit tikus dalam mencari makanan, karena ketika satu area dipanen, sumber makanan mereka akan terpotong.

Namun, langkah tersebut juga menghadapi tantangan, terutama dalam aspek pengairan. “Karena keterbatasan air untuk seluruh lahan, penanaman serempak sulit untuk diimplementasikan. Perlu adanya penyelesaian melalui pengaturan jadwal penanaman yang tepat berdasarkan ketersediaan air,” jelasnya.

Selain itu, Karom juga menyarankan untuk memanfaatkan pengendalian alami. Dia mengusulkan mendatangkan predator tikus, seperti ular dan burung hantu, untuk mengatur populasi tikus di lahan pertanian. Jika penanaman serempak sulit dijalankan, pendekatan ini dapat menjadi alternatif untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

“Kita harus lebih cerdas dalam memanfaatkan musuh alami tikus, seperti ular dan burung hantu, agar lingkungan tetap seimbang,” tegas Karom.

Sementara itu, Indie, petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dari UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Jawa Barat, mengkonfirmasi peningkatan serangan tikus di Tasik Utara tahun ini dibandingkan periode sebelumnya.

Menanggulangi serangan tikus memerlukan strategi yang lebih cerdas dan terpadu. Salah satu cara efektif adalah dengan mengembangkan sistem penanaman yang lebih terencana, seperti penanaman serempak, meskipun tantangannya tetap ada. Selain itu, memanfaatkan musuh alami tikus bisa menjadi solusi alternatif yang ramah lingkungan. Dengan kombinasi pendekatan teknis dan alami, petani di Tasik Utara dapat mengatasi masalah ini dan melindungi hasil bumi mereka.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan