EMPO.CO, Rabu, 04 September 2024 | Warta Bisnis

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Visi Media Asia Tbk berhasil merubah kinerja finansial dari rugi ke laba pada semester pertama tahun 2025. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, perusahaan ini masih mencatat kerugian yang signifikan.

Perubahan positif ini terlihat dari laba bersih VIVA yang berubah dari kerugian Rp 697,5 miliar pada semester I 2024 menjadi keuntungan Rp 1,19 triliun pada semester I 2025. Hal ini menyebabkan rasio laba bersih terhadap pendapatan berubah menjadi positif sebesar 249,6%.

Jastiro Abi, direktur VIVA, menjelaskan bahwa perbaikan kinerja ini sebagian besar disebabkan oleh implementasi PKPU. Penjelasannya diberikan saat Public Expose di Bakrie Tower, Jakarta, pada Rabu (3/9/2025).

Meskipun laba meningkat, pendapatan perusahaan mengalami penurunan sebesar 19,3% menjadi Rp 477,9 miliar di semester I 2025, dibandingkan dengan Rp 592,5 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Biaya program dan penyiaran VIVA juga berkurang 7,5% menjadi Rp 168,1 miliar, sementara biaya umum dan administrasi menurun 13% menjadi Rp 326,6 miliar.

Penjelasan tentang penurunan pendapatan diberikan oleh Abi. Menurutnya, penurunan ini terjadi karena aktivitas pemilu yang terjadi pada tahun sebelumnya, yang biasanya memberikan pendapatan lebih tinggi bagi TV berita.

Penurunan pendapatan ini juga mempengaruhi laba usaha, yang berubah menjadi kerugian sebesar Rp 16,7 miliar dari sebelumnya laba Rp 35,3 miliar. EBITDA pun mengalami koreksi sebesar 63,6% menjadi Rp 32,8 miliar, dengan marjin EBITDA turun dari 15,2% menjadi 6,9%.

Abi berharap bahwa EBITDA dapat ditingkatkan kembali melalui perbaikan kinerja ANTV. Selain itu, perusahaan juga berencana melakukan restrukturisasi utang sebesar Rp 6,09 triliun. Pada semester I 2025, posisi ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp 418,97 miliar.

Menurut Abi, restrukturisasi utang telah dilakukan sejak tahun sebelumnya dengan persetujuan dari semua kreditur melalui PKPU. ini memberikan fasilitas dari pengadilan, sehingga struktur modal perusahaan menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Perubahan positif ini menunjukkan kinerja yang lebih baik dari VIVA, meskipun penurunan pendapatan masih menjadi tantangan. Restrukturisasi utang dan upaya perbaikan EBITDA merupakan langkah strategis untuk menguatkan posisi finansial perusahaan. Dengan demikian, VIVA menunjukkan potensi untuk bersaing lebih baik di industri media yang terus berubah.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan