China tampilkan rudal nuklir strategis terbarunya dalam acara militer besar di Lapangan Tiananmen, Beijing, pada hari Rabu (3 September 2025). Rudal bernama Dongfeng-5C (DF-5C) diklaim mampu menghantam sasaran di seluruh dunia, termasuk negara-negara di Amerika Serikat dan Eropa Barat.
Acara militer ini digelar untuk merayakan 80 tahun kemenangan China atas Jepang dalam Perang Dunia II. Hadirin penting seperti Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un hadir untuk merayakan peristiwa ini.
Selain untuk peringatan sejarah, parade militer juga menjadi wadah bagi Presiden Xi Jinping untuk menunjukkan daya taktikal dan kemampuan strategis yang dimiliki oleh Tentara Pembebasan Rakyat China, militer resmi negara itu.
Selain DF-5C, parade juga memperlihatkan teknologi militer canggih lainnya seperti kendaraan luncur hipersonik, drone berupa robot, rudal mobile berbasis tanah, rudal jelajah anti-pelabuhan, dan kapal selam tanpa awak.
Menurut Alexander Neill, seorang analis pertahanan, rudal balistik DF-5C memiliki kapasitas lebih besar daripada versi sebelumnya. Rudal ini bisa membawa hingga 12 hulu ledak nuklir sekaligus. Dengan dua tahap roket berurutan, DF-5C diluncurkan dari silo bawah tanah sebagai alat pencegahan strategis dan diklaim mampu menargetkan wilayah daratan Amerika Serikat.
Profesor Yang Chengjun, pakar teknologi rudal dan perlucutan senjata nuklir, menyatakan bahwa DF-5C memiliki jangkauan lebih dari 20.000 kilometer sehingga mampu menjangkau sasaran di seluruh belahan dunia. Rudal ini juga dilengkapi dengan teknologi yang memungkinkan waktu persiapan peluncuran yang lebih cepat serta respons yang lebih cepat daripada seri DF-5 sebelumnya.
Dengan adanya rudal ini, China memperkuat kemampuannya dalam melakukan serangan balasan terhadap ancaman nuklir yang berpotensi datang dari berbagai daerah di dunia.
China seperti negara lain yang terus mengembangkan teknologi militer nuklir untuk meningkatkan daya tahan strategisnya. Hal ini menunjukkan bahwa persaingan senjata nuklir masih terus berlanjut, meskipun beberapa negara sudah berusaha untuk melucutkan senjata nuklir. Rudal DF-5C menjadi bukti bahwa China tidak ingin ketinggalan dalam persaingan itu, terutama ketika negaranya menghadapi tekanan geopolitik yang semakin kompleks.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.