Sri Mulyani Indrawati, menteri keuangan, mengadakan rapat dengan Komite IV DPD RI melalui platform daring. Dalam sesi tersebut, hadir pula Rachmat Pambudy dari Kementerian PPN/Bappenas serta Perry Warjiyo, gubernur Bank Indonesia (BI). Rapat dimulai sekitar pukul 10.10 WIB di bawah pimpinan Ahmad Nawardi, ketua komite.
Diskusi pada hari itu berfokus pada beberapa aspek penting Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, termasuk rincian kebijakan fiskal, estimasi pendapatan negara, strategi pemenuhan belanja, serta perkiraan defisit dan alokasi dana ke daerah. Nawardi menjelaskan bahwa perbincangan juga melibatkan perencanaan pembangunan (RKP) 2026 dan RPJMN 2025-2029 dari Bappenas. Sementara dari BI, pembahasan berpusat pada kebijakan moneter 2026, proyeksi inflasi, nilai tukar, dan suku bunga.
Tujuan utama rapat ini adalah memastikan DPD RI memahami langkah-langkah pemerintah pusat dalam mendukung pembangunan merata dan peningkatan kesejahteraan daerah melalui APBN 2026. Hasil diskusi akan dijadikan sebagai dasar pertimbangan DPD RI terhadap RUU APBN 2026, termasuk rekomendasi untuk memperbaiki RAPBN agar lebih sesuai dengan kebutuhan daerah.
Berikut beberapa asumsi dasar ekonomi untuk tahun 2026: pertumbuhan ekonomi 5,4%, inflasi 2,5%, suku bunga SBN 10 tahun 6,9%, nilai tukar Rp 16.500 per dolar AS, harga minyak mentah Indonesia US$ 70 per barel, serta produksi minyak mentah sebesar 610 ribu barel per hari dan gas bumi 984 ribu barel setara minyak per hari.
Pembahasan yang dilakukan dalam rapat ini mengungkapkan komitmen pemerintah untuk mempertimbangkan suara dan kepentingan daerah secara lebih segno dalam perencanaan anggaran. Hal ini penting untuk memastikan APBN 2026 dapat menyokong pembangunan yang merata dan memenuhi kebutuhan daerah dengan lebih efektif.
Menurut studi terbaru, sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter dalam RAPBN 2026 diharapkan dapat meningkatkan stabilitas ekonomi dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa perbaikan alokasi dana ke daerah akan memberikan dampak positif pada pengembangan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian, upaya pemerataan pembangunan melalui APBN 2026 bukan hanya seputar angka-angka, tetapi juga refleksi kesiapan pemerintah dalam mendengarkan aspirasi daerah. Inisiatif ini menegaskan bahwa perencanaan keuangan negara harus selalu berlandaskan kebutuhan nyata masyarakat.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.