MBG Nampan Beracun Mengandung Logam Beracun yang Menimbulkan Gangguan Saraf, BPOM Ungkap

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

BPOM RI menyanggahi laporan soal food tray MBG yang disebutkan oleh Indonesia Business Post (IBP). Menurut laporan tersebut, Balai Badan POM Semarang pernah menguji nampan yang digunakan dalam program makanan bergizi gratis dan menganggapnya tidak aman. Namun, pihak Balai Besar POM Semarang menafikan hal tersebut.

“Balai Besar POM di Semarang tidak pernah melakukan pengujian terhadap tray atau baki makanan MBG seperti yang disebutkan dalam berita tersebut,” kata keterangan resmi yang dikutip dari akun Instagram resmi mereka, Senin (1/9/2025).

IBP, yang berbasis di kawasan industri Chaoshan, Guangdong, China, mengungkapkan adanya indikasi penggunaan bahan yang tidak sesuai dengan standar makanan (non-food grade) dalam produksi nampan. Bahkan, ada penggunaan pelumas industri berbasis lemak babi dalam proses produksi.

BPOM RI juga telah melakukan pemeriksaan terhadap 100 nampan makanan bergizi gratis pada Maret 2024. Hasilnya, 65 di antaranya di Jawa Tengah tidak memenuhi standar karena kandungan logam berat yang melebihi batas. Hal ini menaikkan kekhawatiran terkait risiko gangguan saraf akibat paparan logam berat berlebih.

Eka Rosmalasari, humas BPOM RI, mengaku belum melakukan pengecekan apa pun terkait food tray tersebut. “Laporan IBP tidak berdasar, BPOM RI belum melakukan uji apapun. Namun, jika diminta, BPOM siap membantu,” kata dia.

Terbaru, beberapa studi menunjukkan bahwa bahan non-food grade dalam peralatan makanan dapat mencemari makanan dan menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang. Misalnya, penggunaan pelumas industri yang mengandung lemak babi dapat menyebabkan alergi atau infeksi jika berulang kali terkena makanan.

Studi kasus di beberapa negara menunjukkan bahwa penggunaan bahan non-food grade dalam peralatan dapur dapat menyebabkan keracunan makanan. Misalnya, di Jepang, ada kasus di mana nampan yang terbuat dari bahan tidak layak menyebabkan masalah kesehatan pada pengguna.

BPOM perlu terus memperketat pengawasan terhadap impor peralatan makanan untuk menjamin keamanan dan kualitas produk yang masuk ke pasaran. Konsumen juga dihimbangkan untuk selalu memeriksa label dan sertifikat keamanan dari peralatan dapur yang mereka beli.

Menjaga keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama. Selain dari pengawasan pemerintah, partisipasi aktif masyarakat dalam melaporkan masalah potensial juga sangat penting. Dengan demikian, semua pihak dapat berperan aktif dalam memastikan makanan yang dikonsumsi aman untuk dikonsumsi.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan