Kondisi Kelebihan Gula yang Ditandai dengan Lemas dan Jeritan Kulit

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Konsumsi gula dalam jumlah berlebih mungkin tidak kelihatan langsung, namun dapat mengakibatkan dampak negatif pada kesehatan. Pengawasan terhadap tanda-tanda kelebihan gula sangat penting untuk mengantisipasi masalah kesehatan.

Pola gula berlebih pada tubuh dapat dilihat dari beberapa gejala seperti keinginan yang tak terkontrol untuk makanan manis, munculnya jerawat, hingga kerusakan pada gigi. Berikut penjelasan detail tentang tanda-tanda tersebut.

Perlu diingat bahwa gula tidak hanya meningkatkan risiko tekanan darah tinggi seperti garam, melainkan dapat menjadi faktor lebih penting dalam menurunkan tekanan darah yang sehat. Bukti ini didukung oleh penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ Open Heart.

Ketika orang sering menikmati makanan berlebih, kemungkinan besar kepinginan akan makanan manis terus meningkat. Hal ini terjadi karena gula memiliki sifat yang menambahkan kecanduan. Semakin sering seseorang mengonsumsi gula, semakin besar kemungkinan tubuh memintanya lagi.

Jerawat yang muncul seringkali terkait dengan konsumsi gula yang tinggi. Asupan gula berlebih dapat memicu produksi hormon androgen yang menjadi penyebab utama jerawat.

Selain itu, konsumsi gula yang berlebih juga dapat memengaruhi suasana hati. Fluktuasi gula darah yang tidak stabil dapat menyebabkan mood yang tidak stabil, termasuk mudah tersinggung.

Masyarakat juga harus waspada dengan nyeri sendi yang berulang. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko artritis pada wanita, yang menyebabkan peradangan dan nyeri pada sendi.

Pernah merasa kesulitan untuk tidur dengan nyenyak? Kegiatan makan makanan berlebih, terutama pada waktu malam, dapat meningkatkan energi saat tubuh seharusnya berada dalam kondisi istirahat. Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2019 juga mengungkapkan bahwa kualitas tidur buruk terkait erat dengan konsumsi gula tambahan yang berlebih.

Mudah lelah bukan hanya masalah kebiasaan, tetapi dapat menjadi indikator dari kelebihan gula. Makanan yang tinggi gula dengan cepat menaikkan kadar gula darah dan insulin, tetapi energi yang dihasilkan hanya sementara. Fluktuasi yang cepat dalam gula darah bisa menyebabkan kelelahan yang signifikan.

Selaput lendir yang tidak nyaman di mulut setelah makan mungkin menjadi tanda gigi sedang terkena dampak negatif dari gula. Molekul gula bereaksi dengan air liur dan bakteri, menjadikan plak yang dapat melarutkan lapisan gigi dan menyebabkan lubang. Hal ini adalah salah satu penyebab utama kerusakan gigi pada semua usia.

Gula tidak hanya berdampak pada gigi, tetapi juga pencernaan. Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti diare, kembung, dan gas. Seringkali, tubuh memiliki kesulitan memproses gula olahan seperti sirup jagung fruktosa tinggi. Bakteri di usus besar kemudian memfermentasi gula ini, menyebabkan penumpukan gas, kram, dan nyeri.

Pengendalian konsumsi gula tidak hanya tentang menghindari penyakit, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup sehari-hari. Pertimbangkan kembali pilihan makanan dan minuman untuk memastikan kesehatan jangka panjang. Ingat, setiap langkah kecil menuju kebiasaan sehat akan memberikan dampak besar pada tubuh Anda.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan