Efek Samping Berbahaya 18 Produk Herbal yang Akibatkan Gangguan Jantung dan Kematian Menurut Temuan BPOM

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

BPOM menemukan 18 produk obat tradisional dan suplemen yang mengandung bahan kimia pelarang. Hasil pengujian selama Juli 2025 menunjukkan 16 produk obat berbahan alam (OBA) dan 2 suplemen kesehatan (SK) terlarang. Dari jumlah tersebut, sembilan produk tidak memiliki izin edar, enam menggunakan nomor izin palsu, dan tiga lainnya sudah dibatalkan izinnya.

“Menambahkan bahan kimia obat dalam produk herbal adalah pelanggaran yang berbahaya bagi kesehatan,” ungkap Taruna Ikrar, Kepala BPOM.

Beberapa produk ilegal mengandung sildenafil, tadalafil, atau nortadalafil, senyawa dengan manfaat obat kuat. Meskipun efektif meningkatkan stamina, penggunaan tanpa pengawasan dokter dapat mengakibatkan masalah jantung, tekanan darah tidak stabil, bahkan kematian.

Produk lainnya berisi deksametason, parasetamol, klorfeniramin maleat, dan natrium diklofenak. Sementara produk herbal alegi bisa mengobati pegal-linu, bahan kimia ini sebenarnya termasuk obat keras. Deksametason misalnya, bisa menyebabkan osteoporosis, moon face, glaukoma, dan masalah retensi cairan.

BPOM juga menemukan dua produk dengan siproheptadin, zat yang meningkatkan nafsu makan. Pada jamu atau herbal, zat ini tidak boleh ada. Efek samping yang timbul, seperti kejang dan gangguan jantung.

Selain itu, dua suplemen mengandung melatonin, hormon yang mengatur tidur. Padahal, zat ini hanya boleh digunakan dalam dosis tertentu untuk gangguan tidur tertentu. Produk ilegal tidak mencantumkan kandungan melatonin dengan jelas.

“Penggunaan melatonin tanpa pengawasan dan konsentrasi tepat berisiko menimbulkan masalah pada anak, ibu hamil, dan lansia,” katanya.

BPOM memberitahu masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih produk herbal atau suplemen. Beberapa tips: pastikan ada nomor izin BPOM, hindari pembelian dari sumber tak resmi, waspadai janji hasil instan, dan segera berhenti jika produk tersebut terancam mengandung bahan terlarang.

“Masyarakat bisa menjadi konsumen cerdas dan membantu mencegah peredaran produk ilegal dengan memilih produk dengan bijak,” tambah Taruna.

Selain berisiko merusak kesehatan, pengobatan tanpa pengawasan medis juga dapat menimbulkan gejala samping yang berbahaya. Oleh karena itu, konsultasi dengan tenaga medis sebelum memakai obat atau suplemen sangat penting.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan