22 Tersangka Aktif Narkoba yang Dianarkis oleh Polda Metro Bakal Dapatkan Rehabilitasi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa dari 337 orang yang terlibat dalam aksi anarkis di Jakarta, terjadi deteksi positif narkoba pada 22 individu. Mereka akan diberikan program rehabilitasi. Kombes Ahmad David, Dirresnarkoba Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa jenis narkoba yang ditemukan meliputi metamfetamin, THC, dan obat-obatan keras. “Kami akan menerapkan pasal 127 ayat satu dan menyediakan rehabilitasi bagi mereka untuk memulihkan kesehatan sosial dan medis,” ujarnya dalam konferensi pers Selasa (2/9/2025).

Dalam kejadian yang terjadi pada 25 Agustus 2025 di gedung DPR/MPR, polisi berhasil mengamankan 337 orang. Dari jumlah tersebut, 202 di antaranya adalah remaja yang diduga terpengaruh oleh akun media sosial yang dioperasikan Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen Rismansyah (DMR), dan timnya. Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, menegaskan upaya pengamanan telah berhasil menjaga kondusi saat kejadian.

Setelah pemeriksaan, anak-anak yang terlibat dikembalikan ke keluarga. “Kami melakukan pendataan, pemeriksaan urine, dan pemisahan kelompok anak berusia di bawah 18 tahun. Kemudian, diselenggarakan konseling bersama stakeholder, KPAI, dinas terkait, serta orang tua dan sekolah mereka. Hari berikutnya, mereka dikembalikan ke keluarga masing-masing,” kata dia.

Kasus ini mengungkap masalah serius terkait pengaruh media sosial dalam mempengaruhi remaja. Pentingnya kolaborasi antara pihak berwajib dalam melindungi generasi muda dari pengaruh negatif dan menyediakan dukungan yang tepat tidak bisa diabaikan. Keberanian anak-anak untuk bersikap kritis terhadap informasi online dan partisipasi aktif dari keluarga serta lembaga pendidikan sebagai penopang penting dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan sadar.

Keberadaan program rehabilitasi untuk pengguna narkoba menunjukkan langkah positif dalam upaya pencegahan dan penanganan masalah narkoba di masyarakat. Dengan pendekatan holistik yang melibatkan aspek sosial dan medis, diharapkan dapat membantu mereka kembali ke jejak yang lebih baik.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan