Sekat Pantai Batukaras Kabupaten Pangandaran Menjadi Ancaman Serius bagi TPI: Dampak Jika Tidak Segera Ditangani

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Abrasinya di sepanjang Pantai Batukaras, Kabupaten Pangandaran, khususnya di wilayah Blok Sanghiangkalang, kini menjadi masalah yang sangat mendesak bagi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) lokal. Keberadaannya, yang menjadi inti aktivitas nelayan dan pengepul ikan, kini terancam hilang karena abrasi yang terus berlanjut. Hal ini juga mempengaruhi secara signifikan perekonomian masyarakat yang bergantung pada hasil laut.

Ujang Warman, Ketua Rukun Nelayan (RN) Batukaras, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi abrasi yang terus mempengaruhi Pantai Batukaras. Setiap tahun, fenomena ini semakin merusak dan mengancam kelestarian TPI, yang merupakan sumber penghasilan utama bagi nelayan daerah tersebut. Ujang menegaskan bahwa jika tindakan cepat tidak dilakukan, TPI Batukaras, yang selama ini menjadi pusat transaksi ikan, akan seluruhnya tergerus oleh laut.

Selain merugikan aktivitas nelayan, TPI Batukaras juga memberikan sumbangan yang besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pangandaran. Ujang mengajak pemerintah untuk segera mencari solusi agar abrasi dapat diatasi dan aktivitas nelayan tetap berjalan lancar. “Kami berharap ada langkah tepat untuk menghentikan abrasi ini,” ujarnya pada Senin, 1 September 2025.

Pemerintah Kabupaten Pangandaran telah menyadari dampak buruk abrasi dan mulai mengambil tindakan. Tidak lama yang lalu, Bupati Pangandaran, Hj Citra Pitriyami, mengunjungi Batukaras untuk melihat langsung kondisi abrasi. Ia menyatakan bahwa penanganan masalah ini menjadi prioritas utama. “Abrasi yang terjadi menjadi perhatian serius bagi kami karena mempengaruhi lingkungan dan masyarakat,” kata Citra.

Sebagai upaya awal, Pemkab Pangandaran berencana menyalurkan dana sebesar Rp 100 juta untuk mengatasi abrasi di Batukaras. Bupati Citra berharap dengan dana ini, masalah abrasi yang semakin parah dapat ditangani dengan lebih efektif. “Semoga ada solusi terbaik dan kondisi saat ini dapat diatasi segera,” ujarnya.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa abrasi pantai di Indonesia semakin serius, terutama di daerah pesisir yang padat penduduk. Penelitian tahun 2024 menyebutkan bahwa lebih dari 30% pantai di Pulau Jawa mengalami abrasi, dan sebagian besarnya disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pembangunan pantai dan perubahan iklim. Studi ini juga menemukan bahwa intervensi pemerintah dan dukungan komunitas lokal dapat memainkan peran penting dalam mengurangi dampak abrasi.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Abrasinya di Batukaras bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga ekonomi. Ini menunjukkan betapa pentingnya kerjasama antara pemerintah, nelayan, dan komunitas lokal untuk menjaga kelestarian pantai. Solusi yang efektif tidak hanya melibatkan bantuan dana, tetapi juga penanaman ranting laut, pembangunan pagar pantai, dan pemantauan teratur.

Kini, masyarakat Batukaras berharap sukcesi dari pemerintah untuk melindungi pantai mereka. Dengan demikian, nelayan dapat terus berkiprah dan ekonomi lokal akan tetap stabil. Jangan sampai keindahan dan funksi Pantai Batukaras hilang karena abrasi yang terus berlangsung. Mari kita dukung upaya penanganan abrasi dan lindungi sumber daya alam kita bersama.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan