Putin Membela Invasi Rusia ke Ukraina, Menyalahkan Barat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Vladimir Putin, pemimpin Rusia, melakukan penjelasan tentang serangan militer Rusia terhadap Ukraina saat mengunjungi China untuk mengikuti pertemuan dengan negara sekutu. Dalam kesempatan itu, dia mengaitkan konflik yang telah berlangsung selama tiga setengah tahun sebagai akibat intervensi dari negara Barat.

Menurut laporan AFP pada Senin, 1 September 2025, ucapan Putin disampaikan saat hadir dalam KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di kota Tianjin. Dia menyatakan bahwa konflik tersebut tidak dimulai dari serangan Rusia, melainkan karena kudeta yang terjadi di Ukraina dan didukung oleh Barat.

Putin merujuk pada peristiwa revolusi pro-Eropa di Ukraina pada tahun 2013-2014, yang mengakibatkan penggulingan presiden pro-Rusia dari kekuasaan di Kyiv. Rusia merespons dengan menganeksasi Semenanjung Krimea dan mendukung separatis pro-Rusia di timur Ukraina, yang kemudian memicu perang sipil.

Selain itu, Putin menambahkan bahwa upaya Barat untuk mengintegrasikan Ukraina ke dalam aliansi NATO juga menjadi salah satu penyebab krisis ini. Pernyataan ini disampaikan di hadapan para pemimpin seperti Xi Jinping dari China, Narendra Modi dari India, dan Masoud Pezeshkian dari Iran, yang juga ikut dalam KTT SCO. Rusia dan China memperkuat dukungan mereka terhadap SCO sebagai alternatif terhadap blok keamanan Barat seperti NATO.

Dalam pidatonya, Putin juga mengemukakan bahwa dunia membutuhkan sistem baru yang tidak lagi terpusat pada model Barat yang dianggap ketinggalan zaman. Dia mengapresiasi usaha China, India, dan negara-negara mitra strategis lainnya dalam upaya menyelesaikan konflik di Ukraina. Meskipun Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, mendorong Rusia dan Ukraina untuk mencari penyelesaian damai, upaya-upaya perdamaian masih terhalang.

Putin menolak gencatan senjata dan mengajukan syarat-syarat tertentu, termasuk penyerahan wilayah dan pemutusan dukungan Barat oleh Ukraina. Namun, pihak Ukraina menolak tajam tuntutan tersebut, membuat proses perdamaian sulit untuk dilaksanakan.

Konflik di Ukraina telah menimbulkan dampak global, baik secara politik, ekonomi, maupun sosial. Selama ini, upaya diplomasi terus dilakukan untuk mencari solusi damai, namun Saudara masih harus bersabar dan terus menantang diri untuk menemukan jalan keluar dari krisis ini.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan