Perusahaan Pelat Merah Membatasi WFH untuk Pastikan Layanan Tetap Lancar

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Banyak BUMN yang telah mematikan kebijakan kerja jarak jauh karena demonstrasi yang meluas di berbagai daerah di Indonesia. Evan Eryanto, Sekretaris Perusahaan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), mengungkapkan bahwa sejak hari ini dan besok, kantor pusat Pelni akan menerapkan WFH. Namun, Evan menegaskan bahwa pelayanan kepada pelanggan tetap berjalan dengan baik.

Kantor cabang tetap beroperasi seperti biasa dan melaporkan kondisi di masing-masing tempat. Kebijakan ini diambil setelah Disnakertransgi DKI Jakarta mengeluarkan Surat Edaran Nomor e-0014/SE/2025 yang menyesalkan perusahaan di Jakarta untuk menerapkan WFH. Evan menjelaskan bahwa langkah ini diambil sebagai tanggapan terhadap situasi saat ini, tanpa menunggu instruksi dari kementerian, dan sebagai upaya pencegahan. Pelni akan terus memantau perkembangan situasi dan berharap situation akan segera stabil.

Selain Pelni, PT Pos Indonesia juga telah mematikan kebijakan WFH bagi karyawannya, khususnya di kantor yang dekat dengan lokasi demonstrasi, seperti Kantor Pusat Pos di Jalan Cilaki, Bandung. Heri Nugrahanto, VP Corporate Communications PT Pos Indonesia, menyatakan bahwa kebijakan ini diambil sesuai dengan imbauan pemerintah, terutama di kantor yang berdekatan dengan titik aksi. Penerapan WFH akan terus diikuti sesuai dengan perkembangan situasi, dan tanggal pelaksanaan tidak dapat dipastikan.

Heri menambahkan bahwa kantor-kantor wilayah lainnya tetap beroperasi seperti biasa, sementara lokasi-lokasi dekat dengan titik aksi telah berkoordinasi dengan TNI untuk keamanan. Ia juga menegaskan bahwa pelayanan di seluruh kantor tetap berjalan dengan lancar.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa kebijakan WFH dalam kondisi demonstrasi massal dapat menurunkan produktivitas hingga 30% jika tidak diatur dengan baik. Namun, dengan koordinasi yang tepat, seperti yang dilakukan oleh BUMN ini, dampaknya dapat diatasi. Studi kasus di beberapa perusahaan menunjukkan bahwa kolaborasi dengan aparat keamanan meningkatkan kenyamanan karyawan dan stabilitas operasi.

BUMN seperti Pelni dan Pos Indonesia telah berlatih dengan baik dalam mengelola situasi darurat. Dengan dukungan teknologi dan kerjasama antara pihak perusahaan dan aparat, mereka dapat memastikan pelayanan tetap berjalan meski dalam kondisi yang tidak menentu. Hal ini menunjukkan bahwa adaptasi dan koordinasi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan yang tidak terduga.

Kebijakan WFH yang diambil oleh BUMN tidak hanya sebagai tanggapan terhadap demonstrasi, tetapi juga sebagai pelajaran bagi perusahaan lain. Dalam era digital saat ini, keberhasilan dalam mengelola pekerjaan jarak jauh memerlukan strategi yang jelas dan kerja tim yang kuat. Dengan begitu, perusahaan dapat tetap beroperasi dengan efisien meskipun menghadapi situasi sulit.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan