"Maraton Sepekan di Jakarta Membawa Sensasi Senin Pagi yang Berbeda"

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Jakarta, setelah demo maraton selama sepekan, situasi mulai kembali normal. Pemerintah DKI Jakarta telah mengeluarkan dua surat edaran, satu dari Dinas Tenaga Kerja dan satu dari Dinas Pendidikan, yang meminta pelaksanaan bekerja dari rumah (WFH) dan belajar dari rumah (BDR) pada Senin, 1 September 2025. Kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi dampak unjuk rasa yang berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat. Perusahaan yang pekerjaannya esensial atau memerlukan pelayanan langsung 24 jam dapat mengombinasikan WFH dan bekerja dari kantor (WFO). Sementara itu, sekolah di daerah terdampak diimbau untuk melaksanakan pembelajaran dari rumah. Sekolah yang tidak terdampak masih bisa mengadakan pembelajaran tatap muka dengan persetujuan orang tua dan komite sekolah.

Pada Senin pagi, lalu lintas di Jakarta terlihat jauh lebih lancar dibandingkan hari biasa. Berdasarkan laporan Jasa Marga, sejumlah tol seperti Jagorawi, Japek, dan Janger arah Jakarta tidak mengalami kemacetan. Jalan arteri seperti Kwitang, Monas, dan Jl. HR Rasuna Said juga dilaporkan lancar. Jasa Marga juga menginformasikan adanya penutupan sementara akses di beberapa tempat, seperti GT Kuningan 1 dan GT Slipi 1 arah Pluit. Selain itu, TMC Polda Metro Jaya melaporkan lalu lintas lancar di Bundaran Patung Kuda Monas dan Tugu Tani.

Kondisi KRL Bogor-Jakarta Kota juga berbeda dari biasanya. Pada pagi Senin, penumpang tidak sepadat hari kerja normal. Stasiun Citayam dan Depok terlihat kurang ramai, dan penumpang bisa duduk dengan nyaman. Suasana di dalam kereta juga lebih lengang, berbeda dengan hari-hari biasa yang biasanya penuh penumpang. Stasiun Sudirman dan MRT Dukuh Atas pun tampak sepi, dengan sedikit penumpang yang menggunakannya.

Warga juga merasakan perbedaan signifikan. Lalu lintas di Jalan Gatot Subroto dan Sudirman, yang biasanya macet, kini lengang. Halte TransJakarta Tegal Parang biasanya ramai, tapi hari ini hanya sedikit penumpang. Karyawan di area tersebut mengaku kelanjutan latihan WFH yang membuat jalan lebih lancar. Pekerja lainnya, seperti Gisca, mengaku merasa leluasa karena tidak ada kemacetan di busway.

Transportasi umum di Jakarta mulai beroperasi normal. KAI Commuter mengoperasikan 1.063 perjalanan Commuter Line Jabodetabek dari pukul 04.00 hingga 24.00 WIB. MRT Jakarta tetap beroperasi, meskipun ada pembatasan akses di Stasiun Istora Mandiri. TransJakarta juga beroperasi normal, namun ada pengalihan rute di beberapa koridor akibat perbaikan halte.

Jakarta menunjukkan perubahan yang menarik setelah aksi unjuk rasa sepekan. Kebijakan WFH dan BDR terbukti mengurangi kemacetan dan membuat kota lebih tenang. Ini menunjukkan betapa pentingnya kebijakan adaptif dalam menghadapi situasi yang tidak biasa. Dengan demikian, kota bisa tetap beroperasi tanpa gangguan, dan warga dapat merasa lebih aman dan nyaman. Pengalaman ini juga mengajarkan bahwa fleksibilitas dalam manajemen transportasi dan kegiatan sehari-hari dapat memberikan dampak positif langsung pada kualitas hidup di kota besar.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan