Manusia dapat bertahan hidup tanpa enam organ tertentu, termasuk ginjal

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Tubuh manusia dapat berfungsi normal meskipun beberapa organnya tidak ada, walaupun kita memiliki banyak organ yang bekerja setiap saat, tidak semua di antaranya selalu penting untuk pertahanan hidup.

Dalam situasi medis tertentu, beberapa organ dapat dihapus tanpa mengganggu fungsi kehidupan utama. Beberapa organ yang tidak wajib ada di tubuh manusia meliputi:

Usus buntu, atau appendiks, merupakan salah satu organ di tubuh manusia yang fungsi pastinya masih belum diketahui secara pasti. Beberapa teori menyebutkan bahwa organ ini berperan dalam pencernaan tumbuhan pada manusia purba. Pengangkatan usus buntu tidak menyebabkan efek samping jangka panjang, dan pasien dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari dalam waktu singkat.

Kantung empedu adalah organ yang bertanggung jawab menyimpan cairan empedu, bahan yang penting dalam pencernaan lemak. Bagi sebagian besar orang, hiduplah tanpa kantung empedu tidak masalah, bahkan tidak memerlukan pengobatan khusus. Setelah dihapus, hati akan langsung melepaskan empedu ke usus halus. Ada penyesuaian pada pencernaan di awal, namun tubuh biasanya berhasil menyesuaikan diri dalam beberapa pekan.

Ginjal merupakan organ yang bertanggung jawab menyaring darah, mengeluarkan limbah, dan mempertahankan keseimbangan cairan tubuh. Walaupun biasanya kita memiliki dua ginjal, satu ginjal saja cukup untuk kebanyakan orang. Namun, orang dengan satu ginjal harus melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan kesehatan ginjal yang tersisa.

Lambung adalah bagian pertama dalam proses pencernaan, tempat makanan disimpan sebelum diproses lebih lanjut. Ada kasus dimana lambung harus dihapus akibat masalah kesehatan seperti kanker, tukak lambung, atau operasi bariatrik. Jika lambung dihapus, makanan langsung masuk ke usus halus. Perubahan pencernaan yang drastis ini memerlukan pengaturan diet ketat dan dukungan medis agar mencegah dumping syndrome, kondisi ketika makanan berpindah terlalu cepat ke usus halus.

Usus besar bertugas menyerap air dan nutrisi terakhir dari makanan sebelum berubah menjadi feses. Orang tanpa usus besar mungkin mengalami buang air besar lebih sering dengan feses berupa cairan. Perubahan ini dapat diatur dengan pola makan sehat dan obat anti-diare, meskipun perubahan ini permanen. Jika memungkinkan, usus yang tersisa dapat disambung ke anus, walaupun buang air besar akan lebih sering. Jika tidak, dokter dapat membuat kolostomi, lubang di dinding perut untuk menyalurkan feses ke kantong luar. Dengan bantuan perawat, orang tetap bisa hidup normal.

Meskipun kehilangan salah satu paru-paru, seseorang masih bisa bertahan hidup. Namun, kapasitas pernapasan akan mengalami penurunan secara permanen. Tubuh akan beradaptasi dengan membuat paru yang tersisa bekerja lebih keras. Aktivitas fisik menjadi lebih sulit, dan napas akan menjadi pendek sepanjang hidup. Orang atletis dapat beradaptasi dengan baik, tetapi harus berhati-hati dengan alergi, flu, atau polusi yang dapat mengurangi kondisi fisik.

Mengetahui bahwa organ tertentu bisa dihapus tanpa mengganggu fungsi kehidupan utama memberikan pengetahuan yang berharga. Tubuh manusia memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa, yang bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup. Ketika menghadapi kondisi medis yang memerlukan pengangkatan organ, penting untuk berdiskusi dengan tim medis untuk memastikan langkah terbaik yang sesuai dengan situasi individu.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan