Demonstrasi Unjuk Rasa di Polres Pangandaran Menuntut Evaluasi Kepolisian Pasca Tragedi Ojek Online Dilindas Rantis

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ratusan orang berdemonstrasi di Markas Komando (Mako) Polres Pangandaran pada Senin, 1 September 2025. Aksi ini diinisiasi oleh kematian Affan Kurniawan, seorang driver ojek online yang meninggal setelah dikencangkan kendaraan taktis Brimob Polda Metro Jaya.

Para demonstran mengajukan berbagai permintaan terkait insiden tersebut, dengan perhatian khusus pada penilaian internal dalam kepolisian. Mereka menuntut penyelidikan yang mendalam terhadap tindakan kekerasan oleh petugas dan penegakan hukuman yang tegas terhadap pelaku.

Demonstran juga mendorong penghormatan terhadap hak untuk berbicara dan menyatakan aspirasi, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu, mereka meminta pembebasan tanpa syarat bagi semua aktivis dan mahasiswa yang terdampak aksi sebelumnya.

Ihsan Sanusi, Ketua HMI Pangandaran, menjelaskan bahwa tuntutan ini lebih berfokus pada evaluasi dalam kepolisian. Ia berharap agar kegagalan serupa tidak terjadi lagi dan aparat tidak lagi berperilaku kekerasan terhadap masyarakat atau menghalangi suara kritik.

Dalam tanggapan, Kapolres Pangandaran, AKBP Andri Kurniawan, menyatakan komitmen untuk menjaga hubungan baik dengan warga. Ia mengucapkan terima kasih kepada demonstran yang berlangsung dengan tenang dan konstruktif. Kapolres juga menekankan pentingnya menjaga keamanan untuk mendukung pariwisata di daerah tersebut.

Menurut data terbaru, keamanan dan stabilitas sosial menjadi faktor kunci dalam perkembangan pariwisata. Studi kasus di daerah lain menunjukkan bahwa kerusakan reputasi akibat kerusuhan dapat menurunkan kunjungan wisatawan hingga 30%. Hal ini menguatkan argumen bahwa penanganan aksi massa dengan bijaksana sangat penting.

Untuk mengatasi konfrontasi serupa, diperlukan pendekatan multistakeholder yang melibatkan pemerintah, kepolisian, dan masyarakat. Pendidikan tentang hak asasi manusia dan mekanisme pengaduan yang efektif bisa menjadi solusi jangka panjang. Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa reformasi internal kepolisian yang terarah dapat mengurangi insiden kekerasan.

Dari semua ini, terlihat betapa pentingnya dialog dan kolaborasi antara semua pihak. Hanya dengan kerjasama yang erat dan komitmen untuk perubahan, stabilitas sosial dan keamanan dapat dijaga. Jaga solidaritas dan keberanian untuk berubah demi masa depan yang lebih adil dan aman untuk semua.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan