Deflasi di Indonesia Terjadi Empat Kali dalam Tahun 2025

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Indonesia mengalami penurunan harga secara umum pada bulan Agustus 2025, dengan deflasi sebesar 0,08% per bulan. Indeks harga konsumen (IHK) turun dari 108,60 di Juli menjadi 108,51 di bulan ini.

Pudji Ismartini dari BPS menyatakan bahwa penyebab utama deflasi ini adalah penurunan harga pada sector makanan, minuman, dan tembakau. Group ini berkontribusi pada deflasi sebesar 0,08%, dengan komoditas utama yang memengaruhi adalah tomat, cabai rawit, tarif angkutan udara, dan harga bensin.

Namun, beberapa komoditas lainnya justru mengalami kenaikan harga, seperti bawang merah (0,05%) dan beras (0,03%). Pada skala tahunan, inflasi Agustus 2025 tercatat 2,31%, sedangkan inflasi tahun ini hingga saat ini (year to date) sebesar 1,60%.

Deflasi ini adalah yang keempat dalam tahun 2025. Sebelumnya, Indonesia sudah mengalami deflasi pada Januari (0,76% per bulan), Februari (0,48% per bulan), dan Mei (0,37% per bulan), terakhir ini adalah deflasi terendah sepanjang tahun.

Indonesia telah mengalami deflasi empat kali sepanjang tahun 2025. Penurunan harga pada bulan Agustus ini, meskipun kecil, menandakan tren yang perlu diperhatikan. Sementara beberapa komoditas memang mengalami kenaikan, jenis makanan seperti tomat dan cabai rawit menjadi penyumbang utama penurunan harga. Pertimbangkan bagaimana ini mempengaruhi keputusan pemasaran atau investasi Anda.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan