Remaja berusia 19 tahun mengalami lumpuh setengah badan akibat banyak menunduk menggunakan ponsel

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Seorang mahasiswa berusia 19 tahun dari Quanzhou, China, bernama Xiao Dong mengalami kelumpuhan setengah badan setelah sering menunduk selama bermain game dan media sosial di ponselnya. Aktivitas ini diperparah dengan pekerjaan musim panasnya yang meliputi mencuci piring dan membersihkan meja, pekerjan yang memaksa tubuhnya untuk terus berpose menunduk. Akibatnya, tekanan darah di pembuluh darah di dekat tulang belakangnya menjadi berlebihan.

Awalnya, Xiao merasakan gangguan sensasi di leher, lengan, dan kaki. Namun, pada akhir Juli, ia bangun tanpa bisa merasakan apa-apa di kaki dan tidak dapat bergerak. Dalam rawat inap darurat, dokter menemukan gumpalan darah besar di bagian C4-T1 tulang belakang lehernya. Gumpalan tersebut menekan sumsum tulang belakang, menyebabkan kelumpuhan total dari dada ke bawah.

Posisi kepala yang selalu menunduk telah merusak pembuluh darah di saluran tulang belakangnya, menyebabkan hematoma dan kelumpuhan akut. Beruntungnya, Xiao segera dioperasi untuk mengangkat gumpalan darah dan mencegah kelumpuhan permanen. Sekarang, ia sudah kembali sehat dan mampu menggunakan anggota tubuhnya dengan normal.

Ahli medis memperingatkan bahwa menunduk kepala terlalu lama dapat menghambat aliran darah. Gejala yang mungkin timbul meliputi sakit kepala, pusing, kelelahan berkepanjangan, serta rasa baal di bahu, leher, dan lengan. Dalam kasus ekstrem, kondisi ini bisa memengaruhi pembuluh darah dan sistem saraf pusat, menimbulkan risiko infark otak atau hemiplegia.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa kebiasaan menatap ponsel selama lebih dari empat jam sehari dapat meningkatkan risiko penyakit tulang belakang hingga 50%. Penelitian dari Universitas Harvard juga mengungkapkan bahwa setiap 15 derajat penundukan kepala dapat menambah beban sebesar 60 pon (27 kilogram) pada leher.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Menunduk kepala selama waktu yang lama tidak hanya menyebabkan nyeri leher, tetapi juga bisa mengganggu sirkulasi darah di otak. Hal ini terjadi karena otot leher terlalu tertekan, mengurangi ruang di saluran pembuluh darah. Jika kondisi ini terus diabaikan, darah yang tidak beredar dengan baik bisa menyebabkan kerusakan saraf permanen.

Kasus seperti yang dialami Xiao bisa dihindari dengan membiasakan diri beristirahat setiap 20-30 menit ketika menggunakan ponsel. Berdiri dan bergerak secara rutin juga dapat membantu mengurangi tekanan pada leher dan pemulihan aliran darah. Selain itu, konsultasi dengan ahli fisioterapi dapat memberikan latihan spesifik untuk menguatkan otot leher dan memulihkan fleksibilitas.

Sebuah infografis dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa 70% remaja di seluruh dunia menghabiskan lebih dari 6 jam sehari di depan layar. Angka ini menjadi peringatan serius tentang pentingnya kesadaran akan dampak kebiasaan menatap ponsel berlebihan terhadap kesehatan tubuh.

Kesimpulan: Kebiasaan sederhana seperti menatap ponsel terlalu lama bisa menimbulkan akibat serius pada kesehatan. Inglatilah tubuhmu dan beri istirahat yang cukup ketika menggunakan gadget. Ingat, kesehatan tubuh adalah investasi jangka panjang yang harus kita jaga sejak sekarang.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan