Prabowo Dipanggil ke Istana, Mendag Menyatakkan Stok Pangan Aman

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Presiden Prabowo Subianto telah mengajak para menterinya untuk bertemu di Istana Kepresidenan pada hari ini. Di antara mereka yang terlihat hadir termasuk Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang juga dikenal sebagai Gus Ipul.

Budi mengungkapkan kesulitan untuk menjelaskan rinci agenda pertemuan tersebut. Ia hanya menanggapi dengan singkat, “Belum tahu,” saat dihubungi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (31/8/2025).

Ketika ditanya tentang upaya pemerintah dalam menghadapi panic buying, Budi mengejek, “Nggak, nggak ada.” Ia tidak juga bisa menjelaskan apakah topik tersebut akan dibahas dengan Prabowo.

Melalui pertanyaan terkait stok pangan, Budi menjamin kondisinya tetap stabil. “Aman, aman,” ujarnya singkat.

Sementara itu, Gus Ipul juga merasa kebingungan tentang tujuan pertemuan ini. Ia hanya menyatakan akan menghadiri sidang kabinet yang dijadwalkan pukul 14.30 WIB. “Tenang, tenang. Belum tahu ini ada diundang sidang kabinet aja jam 14.30 WIB. Nanti kita tunggu lah,” katanya.

Gus Ipul juga mengungkapkan bahwa sebelum pertemuan ini, ia telah bertemu Prabowo bersama 16 organisasi massa (ormas) Islam pada Sabtu (30/8) di Hambalang. Pertemuan tersebut membahas situasi dan kondisi terkini di Indonesia. “Kan udah disampaikan oleh Pak Haedar Nashir dan Gus Yahya tentang beberapa hal yang perlu menjadi perhatian kita bersama lah, dan pimpinan ormas menyampaikan pandangan-pandangannya kepada bapak Presiden, dan Presiden juga menyampaikan hal-hal yang menyangkut situasi dan kondisi bangsa kita.”

Tujuan pertemuan tersebut adalah untuk memberikan informasi langsung dari Prabowo kepada ormas Islam, sehingga mereka tidak salah menginterpretasikan situasi saat ini. Kini, ormas Islam masih dalam proses diskusi dan menginginkan situasi semakin kondusif. “Nanti pada saatnya akan disampaikan oleh pimpinan ormas Islam. Mereka sekarang juga lagi berdiskusi terus. Mudah-mudahan pada dasarnya kita ingin situasi segera kondusif, dicatat semua aspirasinya masyarakat dan Presiden tentu mengikuti dan mendengarkan masukan dari semua pihak,” tutup Gus Ipul.

Menurut data terbaru, pemerintah telah melakukan upaya serius dalam memastikan stabilitas pasokan pangan, termasuk surplus beras yang mencapai 2,5 juta ton. Hal ini menunjukkan komitmen Pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan di tengah tantangan ekonomi yang sedang dialami.

Dalam dunia yang terus berubah, stabilitas pangan dan ekonomi menjadi pilar utama ketahanan nasional. Pertemuan seperti ini memang penting untuk memastikan semua pihak terlibat dalam membangun solusi bersama. Mari kita dukung dan ikuti perkembangan positif yang akan datang, karena perubahan yang terstruktur dan kolaboratif akan membentuk masa depan yang lebih baik.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan