PENGARUH UNJUK RASAAH TERHADAP PARIWISATA DI PANGRANDAN BERDASARKAN DATA OKUPANSI HOTEL

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Gelombang demonstrasi yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia telah menimbulkan dampak yang cukup berat, terutama pada sektor pariwisata di Kabupaten Pangandaran. Sektor perhotelan di daerah ini merasa kesan yang sangat signifikan, dengan tingkat hunian hotel mengalami penurunan yang jelas.

Agus Mulyana, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran, mengungkapkan bahwa banyak tamu yang awalnya berencana mengunjungi Pangandaran, akhirnya memutuskan untuk membatalkan rencananya. Meski aksi unjuk rasa tidak terjadi langsung di Pangandaran, dampak psikologis dari situasi tersebut meresap ke masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata setempat.

“Setiap gangguan, meski kecil, langsung mempengaruhi kunjungan wisatawan dan pendapatan usaha pariwisata,” katanya kepada media, Minggu, 31 Agustus 2025. Sektor pariwisata Pangandaran sangat rentan terhadap berbagai peristiwa, baik bencana alam maupun kondisi sosial yang memengaruhi persepsi umum.

Agus Mulyana juga menekankan bahwa meskipun penyampaian aspirasi adalah hak warga yang dilindungi hukum, hal tersebut harus dilakukan dengan cara yang teratur dan sesuai aturan. “Jangan biarkan niat menyampaikan aspirasi justru berubah menjadi tindakan anarkis,” katanya.

Ia mengimbau seluruh warga Pangandaran untuk menjaga kepastian dan menghindari setiap tindakan yang dapat menyulut ketegangan sosial. Penurunan okupansi hotel tidak hanya mempengaruhi pengelola hotel, tetapi juga seluruh sektor yang bergantung pada pariwisata.

Pembatalan kunjungan wisatawan ini mengancam keberlanjutan usaha pariwisata di Pangandaran, daerah yang terkenal sebagai salah satu destinasi favorit di Jawa Barat. Bupati Pangandaran, Hj. Citra Pitriyami, juga mengungkapkan keprihatian serupa. Ia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menjaga ketenangan dan kondusivitas.

“Pihak kami terbuka untuk menerima masukan,” ungkap Bupati Citra. Selain itu, pihaknya telah mengeluarkan surat perintah untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama situasi nasional masih belum tenang.

Pariwisata adalah pilar ekonomi yang vital bagi Pangandaran, dan setiap gangguan dapat menyebabkan kerugian besar. Masyarakat dan pemerintah setempat harus bekerja sama untuk memulihkan kepercayaan wisatawan. Dengan kerjasama yang erat dan penanganan situasi yang bijak, Pangandaran dapat kembali menjadi destinasi favorit bagi wisatawan dari berbagai belahan negeri.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan