Turki Menutup Ruang Udara dan Pelabuhan bagi Pesawat dan Kapal Israel

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Turki telah memilih untuk menutup wilayah udara dan fasilitas pelabuhan mereka bagi pesawat dan kapal-kapal yang berasal dari Israel. Langkah ini diambil sebagai bentuk protes terhadap kekerasan yang terus berlangsung di Jalur Gaza, dimana serangan yang dilakukan oleh pasukan dari Tel Aviv telah menyebabkan banyak korban jiwa di kalangan masyarakat Palestina.

Hubungan diplomatik antara Ankara dan Tel Aviv telah mengalami keretakan yang signifikan. Menurut laporan dari AFP dan Associated Press pada tanggal 30 Agustus 2025, konflik ini telah merusak hubungan antara kedua negara hingga Titik Jual. Turki telah menyentilkan koneksi perdagangan langsung dengan Israel sejak bulan Mei tahun sebelumnya.

Ankara juga telah menuntut agar terjadi gencatan senjata yang permanen dan membuka akses bagi bantuan kemanusiaan yang diarahkan ke Jalur Gaza.

Protes Turki tidak berhenti disitu saja. Pemerintah mereka juga telah menyimpulkan bahwa tindakan Israel di wilayah Palestina itu bisa dikategorikan sebagai “genosida”, saat Presiden Recep Tayyip Erdogan pernah menghubungkan PM Benjamin Netanyahu dengan tokoh kontroversial Adolf Hitler.

Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, menyatakan dalam sebuah sidang parlemen bahwa “kita telah memutus semua hubungan perdagangan dengan Israel. Seluruh pelabuhan kita sekarang ditutup untuk kapal-kapal Israel. Selain itu, kita melarang kapal-kapal dari Turki untuk berlabuh di pelabuhan Israel.”

Dalam kesempatan yang sama, Fidan menegaskan, “kita tidak akan menyetujui masuknya kapal kontainer yang membawa senjata dan amunisi ke Israel. Pesawat-pesawat dan armada militia Israel juga dibekukan akses ke wilayah udara kami.” Pidato tersebutgenser ditayangkan di televisi nasional Turki.

Sumber diplomatik Turki menambahkan bahwa ekseskusi penggunaan wilayah udara hanya diberlakukan untuk pesawat yang memuat senjata atau melakukan perjalanan resmi untuk Israel. Hal ini tidak berpengaruh terhadap penerbangan transit dengan tujuan komersial.

Belum ada informasi pasti kapan pembatasan ini akan mulai diberlakukan.

Fidan juga mengungkapkan bahwa Turki telah mengajukan izin Presiden untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan secara udara ke Gaza. “Pesawat kami sudah siap. Kami akan segera berangkat kalau Yordania memberikan izin,” ujarnya kepada anggota parlemen Turki. Daerah Gaza saat ini menjadi titik sentral kontroversi dan konflik internasional.

Isinya akan memiliki dampak signifikan bagi masyarakat dan hubungan diplomatik di wilayah Timur Tengah.

Respon langsung dari pemerintah Israel terhadap pernyataan Fidan belum diketahui. Masa depan hubungan antara Ankara dan Tel Aviv masih ditegakan warna gelap.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan