Sebuah Jembatan 7 GT Dibakar, Jasa Marga Segera Melaksanakan Perbaikan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Direktur Utama PT Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono, mengucapkan maaf atas kerusakan yang terjadi pada tujuh gerbang tol akibat terbakar selama kerusuhan pada Sabtu malam (29/8). Ia memastikan bahwa perusahaan akan segera memulai pekerjaan perbaikan.

“Kami memahami bahwa peristiwa ini sangat mencemaskan bagi pengguna jalan dan memohon maaf atas gangguan yang disebabkan. Keselamatan dan kenyamanan pengguna jadi prioritas utama kita,” kata Rivan, Sabtu (30/8/2025).

Kerusuhan yang mulai terjadi di ruang publik kemudian menyebar ke jalur tol, termasuk di sekitar kawasan Kuningan, Semanggi, dan Senayan. Hal ini menyebabkan kerusakan pada tujuh gerbang tol serta fasilitas pendukung seperti water barrier, rubber cone, Median Concrete Barrier (MCB), dan unit CCTV lainnya.

“Kami sangat menyesal atas kejadian ini dan meminta maaf kepada semua pelanggan yang terkena dampaknya. Kami telah mengerahkan tim operasional bersamaan dengan aparat keamanan untuk melakukan pengecekan dan pemulihan fasilitas. Tujuan utama kami adalah memastikan jalan tol aman digunakan kembali dan fasilitas berfungsi normal,” jelas Rivan.

Untuk melaksanakan perbaikan, Jasa Marga telah memposisikan tim teknis di lokasi untuk membersihkan sisa-sisa kebakaran dan mengevaluasi kerusakan pada struktur gerbang tol. Perusahaan juga bekerja sama dengan pihak terkait untuk menjaga keamanan dan menentukan waktunya kembali untuk membuka ruas jalan tol yang terkena dampak. Semua proses perbaikan dilakukan sesuai dengan standar operasi jalan tol dan prosedur teknis yang berlaku.

Jasa Marga melaporkan bahwa kerusakan yang terjadi meliputi tujuh gerbang tol: GT Slipi 1, GT Slipi 2, GT Pejompongan, GT Senayan, GT Semanggi 1, GT Semanggi 2, dan GT Kuningan 1. Sebagian fasilitas pelayanan di Jalan Tol juga mengalami kerusiakan.

Kerusakan infrastruktur ini mengingatkan betapa pentingnya sistem keamanan dan manajemen keramaian dalam menghadapi situasi kerusuhan masal. Kasus ini juga menunjukkan bagaimana kerusakan fasilitas publik dapat memengaruhi kelancaran mobilitas masyarakat.

Untuk menghindari insiden serupa di masa depan, Jasa Marga perlu meningkatkan koordinasi dengan aparat keamanan dan komunitas sekitar. Selain itu, pemberian informasi cepat dan akurat kepada masyarakat juga penting untuk mengurangi kerumitan dalam situasi darurat.

Perusahaan harus terus berkomitmen untuk memperbaiki dan memantau infrastruktur jalan tol agar dapat beroperasi normal bukan hanya untuk menunjang mobilitas, tetapi juga untuk menjamin keselamatan seluruh pengguna Jalan Tol.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan