Perubahan signifikan saat ini diaplikasikan terhadap semua barang murah yang biasanya dipesan oleh warga Amerika Serikat. Selama hampir satu abad, barang impor bernilai rendah dapat masuk ke negara itu tanpa dikenakan bea cukai, seiring dengan kenaikan aturan de minimis sejak tahun 2015.
Ketentuan tersebut berlaku untuk barang dengan nilai di bawah US$ 800, setara dengan sekitar Rp 13.200.000 (menggunakan kurs Rp 16.500). Kelebihan itu telah memengaruhi pola pembelian jutaan konsumen AS, terutama dalam menyeleksi produk murah dari luar negeri.
Aturan tersebut mempermudah banyak pelaku usaha kecil di berbagai negara menjual langsung ke konsumen AS, terutama membantu platform e-commerce seperti Shein, Temu, dan AliExpress untuk menawarkan produk mulai dari pakaian hingga elektronik tanpa dikenai bea masuk yang berlaku untuk paket di atas US$ 800.
Namun, seperti dilaporkan oleh CNN, periode tersebut kini telah berakhir. Sejak lewat tengah malam waktu setempat, pada 29 Agustus 2025, semua barang impor akan dikenai tarif 10-50%, tergantung asal negara. Dalam beberapa situasi, ada biaya tetap berkisar US$ 80-200, namun aturan ini hanya berlaku sementara selama enam bulan ke depan. Penghapusan aturan de minimis diharapkan memengaruhi beberapa sektor.
Beberapa jasa kurir di Eropa, Jepang, Australia, Taiwan, hingga Meksiko sempat menunda layanan pengiriman ke AS karena masalah teknis kepatuhan. UPS menyatakan siap menghadapi aturan baru tanpa mengharapkan antrean atau penundaan. Sementara DHL, yang sementara menghentikan pengiriman paket standar dari Jerman, tetap melayani pengiriman dari negara lain meski memperingatkan tentang potensi keterlambatan selama transisi. US Postal Service dan FedEx memilih tidak memberikan komentar tentang kemungkinan penundaan. Otoritas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS memastikan sistem mereka sudah siap sepenuhnya dan telah merencanakan strategi komprehensif, termasuk memberikan panduan kepada mitra rantai pasok serta operator pos asing untuk memastikan penerapan aturan baru berjalan lancar.
Susan Thomas, pejabat pelaksana Wakil Eksekutif Komisioner CBP Bidang Perdagangan, menegaskan bahwa sistem agensi tersebut sudah sepenuhnya diprogram dan siap mendukung penerapan aturan baru tanpa hambatan.
Selama ini, banyak bisnis kecil yang memanfaatkan aturan de minimis dengan memesan barang impor tanpa bea cukai. Namun, bagi sebagian lain, berakhirnya aturan ini justru memberikan kesempatan baru.
Steve Raderstorf, pemilik toko perlengkapan medis Scrub Identity di Indianapolis, menganggap perubahan tarif ini akan menciptakan persaingan yang lebih adil bagi dirinya dan pelaku usaha kecil lainnya. Ia menyatakan bahwa selama ini raksasa e-commerce seperti Amazon dan Walmart dapat meraup miliaran dolar AS melalui jaringan penjual pihak ketiga yang memanfaatkan celah de minimis, sementara bisnis kecil seperti dirinya tidak memiliki akses yang sama.
Menurut Steve, penghapusan aturan ini memberikan kesempatan bagi bisnis lokal untuk bersaing lebih sehat dengan ritel besar dan pada akhirnya lebih berkontribusi kepada komunitas setempat. “Kalau ada warga yang datang ke toko saya dan minta dukungan sponsor untuk tim olahraga lokal, saya bisa bantu. Uangnya kembali ke komunitas. Kalau belanja lari ke China, uang itu tidak pernah kembali lagi ke Amerika,” katanya.
Perubahan aturan impor ini bukan hanya tentang keuangan, tetapi juga tentang kesempatan bagi bisnis lokal untuk tumbuh dan berkembang. Dengan eliminasi aturan de minimis, bisnis kecil di AS dapat lebih kompetitif, menjaga uang dalam lingkungan mereka, dan mendukung ekonomi tempatan. Ini juga mengingatkan bahwa regulasi perdagangan dapat memengaruhi dinamika pasar secara global, memfasilitas atau mempersulit akses produk impor. Penting bagi semua pihak untuk menyesuaikan diri dengan perubahan ini, baik untuk menjaga keuntungan bisnis maupun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.