Massa HMI Blokade Jalan Depan Gedung NasDem, Membakar Ban di Tengah Kota

Di ibu kota negara, Jakarta, terjadi aksi demo dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang menghalangi lalu lintas di depan Gedung NasDem Tower. Para demonstran meminta pemecatan kader partai Ahmad Sahroni dari organisasi tersebut.

Pada hari Sabtu, 30 Agustus 2025, tim Thecuy.com melaporkan bahwa sekitar jam 18.00 WIB, jalan di sekitar Jalan RP Soeroso, Jakarta Pusat, telah ditutup oleh massa. Kendaraan dua dan empat roda tak bisa melanjutkan perjalanan melalui tempat tersebut.

Selain menghalangi lalu lintas, demonstran juga terbunuh membakar ban di depan pintu masuk Gedung NasDem Tower. Beberapa anggota Babinsa terlihat menjaga keamanan di sekitar lokasi.

Salah satu pucuk pisau dalam aksi ini mengajukan permintaan agar Partai NasDem segera memecat Ahmad Sahroni dari barisan kader. “Jika Ahmad Sahroni tidak dipecat oleh Partai NasDem, kita minta agar partai itu dibubarkan. Karena dia telah memanipulasi negara ini,” kata salah satu pembicara.

Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melakukan aksi blocade dan membakar ban di depan NasDem Tower, Sabtu (30/8/2025). (Belia/Thecuy.com)

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari peristiwa ini. Pertama, aksi demonstrasi seperti ini menunjukkan tingkat ketegangan yang tinggi dalam masyarakat saat ini. Kedua, ketika पुलकाई attangan masyarakat terhadap kader partai politik menjadi semakin kuat, hal ini bisa menjadi indikator bahwa ada masalah yang lebih dalam yang perlu dipecahkan. Terakhir, tindakan membakar ban dan menghalangi lalu lintas menunjukkan betapa seriusnya permintaan massa.

Tindakan seperti ini juga mengingatkan kita akan pentingnya dialog dan pemecahan masalah dengan cara yang konstruktif. Aksi demonstrasi bisa menjadi sarana untuk menyampaikan aspirasi, tetapi harus dilakukan dengan bijak agar tidak merusak stabilitas sosial. Dalam kasus ini, kemungkinan besar ada isu yang relevan dengan Ahmad Sahroni yang merasa perlu diadili secara publik. Namun, permasalahan seperti ini harus diselesaikan dengan mekanisme yang adil dan transparan.

Jika ada isu yang melibatkan kader partai, baik partai bersangkutan maupun instansi terkait seharusnya dapat memberikan respon yang jelas. Masyarakat juga perlu diberikan informasi yang akurat dan lengkap agar tidak terjadi spekulasi yang tidak perlu. Dalam demokrasi, setiap individu memiliki hak untuk mengungkapkan pendapatnya, tetapi juga bertanggung jawab atas aksi yang dilakukannya.

Dari situasi ini, kita bisa belajar banyak hal tentang bagaimana menyatakan aspirasi dengan bijak. Aksi demonstrasi bisa menjadi katalisator perubahan positif jika dilakukan dengan cara yang tepat. Namun, jika hanya menimbulkan kerusakan atau ketegangan sosial, maka tujuan awal demonstrasi justru terlupakan. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) telah melakukan aksi yang kuat, tetapi juga perlu diikuti dengan langkah-langkah selanjutnya yang bisa mengarah pada solusi yang konkret. Itulah tujuan dari setiap aksi yang sebenarnya, bukan hanya untuk mengungkapkan kekecewaan, tetapi juga untuk mengajukan solusi yang bisa diterima oleh semua pihak.

Baca juga Berita lainnya di News Page