Kabarman Massal di Jaktim Akibatroran natuk Tokoh Publik

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim) menjadi sasaran serangkaian aksi agresif dengan lemparan molotov, yang menyebabkan beberapa kendaraan di dalam area tersebut terbakar rubuh. Berikut rincian situasi saat ini setelah insiden tersebut.

Pada Sabtu, 30 Agustus 2025, sekitar jam 13.43 WIB, lokasi Polres Jaktim dipantau menunjukkan bekas-bekas mobil yang telah berubah menjadi puing-puing karbon. Pascal pemadam kebakaran dan tim Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) saat ini fokus mengambil alih sisa-sisa kerusakan yang tersisa. Warga sekitar pesat mengabadikan kedua proses pemulihan mobil dan puing-puingan terbakar melalui gadget mereka.

Lalu lintas di Jalan Matraman Raya teramat terganggu. Personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) diperkuat untuk mengatur kesibukan transportasi yang semakin padat.

Keesokan pagi, sekitar tengah malam, Polres Jaktim dikepung dengan serangan yang intens. Molotov dan petasan dilemparkan berulang kali menuju area dalam, hingga proses kebakaran meletus. “Kebakaran pun semakin luas karena serangkaian serangan dengan molotov dan petasan. Lembaran-molotov Mereka dilemparkan hampir seratus kali sebelum kita berhasil memadamkannya. Juga ada yang melempar batu-batu,” ungkap Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Alfian Nurrizal saat dihubungi.

Beruntung, tidak ada kerusakan parisah di bangunan Polres Jaktim. Kebakaran ini lebih banyak memengaruhi mobil-mobil yang tersimpan di sekitar Mapolres Jaktim. “Kebakaran sudah cukup besar. Yang terbakar hanya mobil-mobil saja, bangunan tidak,” terang Alfian. Dia lanjut, “Daftar mobil yang terbakar ada dua truk, satu ambulans, satu kijang pick-up, satu elf, dan dua mobil cabin ganda.”

Dalam kasus ini, satupun pelaku telah tertanggung. Selain Polres Jaktim, lima Polsek di wilayah Jaktim juga menjadi sasaran massa: Polsek Matraman, Makasar, Ciracas, Jatinegara, dan Cipayung.

Meskipun insiden ini telah menenggelamkan polres dalam kehancuran, kerjasama antarlembaga dan serta merta membuat proses pemulihan berjalan. Ini memang mengingatkan betapa pentingnya kestabilan di sekeliling masyarakat untuk mendukung proses hukum yang adil dan teratur.

Kebakaran ini bukan hanya tentang kerusakan fisik, melainkan juga tantangan yang lebih besar untuk menjaga kedamaian di tengah kerusuhan yang semakin meningkat. Siapakah yang akan mendobrak keheningan secara berikutnya?

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan