George Soros dituduh menjadi dalang di balik krisis ekonomi yang terjadi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

George Soros adalah seorang tokoh yang dikenal sebagai investornya yang sukses. Namun, ia masih sering dikaitkan dengan peran dalam krisis moneter tahun 1998. Menurut Ensiklopedia Britannica, ia dilahirkan pada 12 Agustus 1930 di Budapest, Hungaria. Keluarganya memiliki status ekonomi yang baik, sehingga ia bisa menikmati pendidikan yang terbaik di zamannya.

Namun, kehidupan berubah drastis saat Nazi menduduki Hungaria tahun 1944. Keluarga Soros, yang beragama Yahudi, terpaksa terpisah dan menggunakan dokumen palsu untuk menghindari deportasi ke kamp konsentrasi. Pada 1947, mereka pindah ke London. Di sana, ia belajar filsafat di bawah bimbingan Karl Popper di London School of Economics, tetapi akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan karier sebagai filsuf.

Awal karirnya di dunia keuangan dimulai ketika ia bergabung dengan bank dagang London Singer & Friedlander sekitar tahun 1950-an. Kemudian, pada 1956, ia pindah ke New York City, dimana ia bekerja sebagai analis sekuritas. Pada 1973, ia mendirikan Soros Fund, yang kemudian berubah menjadi Quantum Endowment Fund. Dana ini tumbuh pesat karena keputusan investasi yang berani, termasuk ketika ia meramalkan keras jatuhnya pasar saham dunia pada Oktober 1987.

Salah satu transaksinya yang paling terkenal terjadi pada September 1992, ketika ia menjual miliaran pound sterling saat Inggris merencanakan devaluasi mata uangnya. Akibatnya, pound sterling mengalami penurunan drastis, dan Soros memperoleh laba sekitar US$ 1 miliar, memperoleh julukan “orang yang menghancurkan Bank of England.” Tidak hanya itu, pada tahun 1997, ia berspekulasi dengan bath Thailand, yang dianggap sebagai salah satu penyebab krisis moneter di Asia tahun 1998, yang juga mempengaruhi Indonesia.

Menurut Forbes, kekayaan bersih Soros saat ini mencapai US$ 7,2 miliar atau sekitar Rp 118,43 triliun. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu orang terkaya di dunia, tepatnya posisi ke-507.

Soros mengajarkan kita bahwa keberanian dalam mengambil risiko dan pandangan strategis dalam investasi bisa menghasilkan kesuksesan besar. Namun, tindakan-tindakannya juga menunjukkan bagaimana pasaran keuangan global dapat berdampak luas, baik positif maupun negatif. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga tentang kesinambungan dan tanggung jawab dalam dunia finansial.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan